Meski Asia Ijo Royo-royo, IHSG Cuma Mampu Ijo Malu-malu

Putra, CNBC Indonesia
21 December 2021 15:35
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,11% ke level 6.554,31 pada perdagangan Selasa (21/12/2021).

Saat IHSG menguat terpantau ada 243 saham, 270 saham melemah dan 164 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 10,4 triliun. Asing net sell di pasar reguler sebesar Rp 240 miliar.

Saham yang paling banyak dilepas oleh asing adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 119 miliar dan Rp 53 miliar.

Sedangkan saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan net buy sebesar Rp 63 miliar dan Rp 48 miliar.

Mayoritas bursa saham Asia bergerak di zona hijau saat kabar buruk masih terus berseliweran seputar varian baru Covid-19 Omicron. Nikkei terbang 2,08%, Hang Seng melesat 1%, dan STI lompat 0,3%

Bos WHO Thedros Adhanom Gebreyesus mengatakan varian Omicron memang menyebar dengan lebih cepat dengan waktu transmisi hingga 3 hari saja.

Kini varian Covid-19 yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan tersebut sudah menyebar ke 89 negara termasuk Indonesia.

Penyebaran Covid-19 Omicron di Eropa pada akhirnya memaksa Belanda untuk menerapkan lockdown nasional hingga Januari nanti.

Kenaikan kasus Omicron di Inggris yang tajam membuat beberapa negara Eropa seperti Jerman melarang turis asal Britania Raya untuk berkunjung.

Pasar memang masih akan bergerak dengan volatilitas tinggi. Apalagi sentimen soal Omicron juga belum benar-benar mendapatkan titik terang.

Di saat badai Omicron melanda, negara-negara maju juga masih dihantui dengan tingkat inflasi yang tinggi. Bank sentral diperkirakan bakal mengambil tindakan berupa menaikkan suku bunga.

Bagaimanapun juga adanya Omicron menambah outlook inflasi menjadi semakin tidak pasti, hal ini tentu akan berpengaruh juga ke bagaimana para pemangku kebijakan meresponsnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular