
Jurus Sama, Investor Ini Kalahkan 'Kesaktian' Warren Buffett

Jakarta, CNBC Indonesia - Jika nama Warren Buffett disebut, niscaya banyak orang yang sudah tahu. Namun bagaimana jika yang diberitakan adalah Willmot Kidd?
Yakinlah banyak yang asing dengan nama tersebut. Meskipun tak sepopuler Warren Buffett, tetapi soal return investasi atau cuan yang dihasilkan ternyata jauh lebih banyak dari pada Si Suhu dari Omaha tersebut.
Untuk diketahui, Wilmot juga seorang investor layaknya Warren Buffett. Strategi yang digunakan oleh Wilmot juga mirip Buffett yaitu dengan membeli saham dan menggenggamnya dalam waktu yang sangat lama dengan pilihan saham yang terkonsentrasi dan membeli saham-saham privat.
Jika Warren Buffett punya Berkshire Hathaway sebagai kendaraan investasinya, Wilmot punya Central Securities sebagai mesin pencetak uangnya. Wilmot mengambil alih Central Securities pada 1974 silam. Kala itu dana kelolaannya masih US$ 34 juta menurut laporan Forbes.
Namun 48 tahun berlalu kini aset investasi kelolaan Wilmot sudah mencapai US$ 1,3 miliar. Artinya dalam kurun waktu hampir 5 dekade, investasi Wilmott sudah mencetak kenaikan ekuitas 38 kali.
Mengacu pada laporan The Wall Street Journal, kinerja investasi Wilmot jauh melampaui return pasar saham pada umumnya dalam 4 dekade terakhir. Bahkan jika dirata-rata, imbal hasil investasi Wilmot sudah melampaui Warren Buffett dalam dua dekade belakangan.
Performa Wilmot memang terbilang impresif karena berhasil mencetak cuan 14,5% per tahun dengan keuntungan dividen yang kembali diinvestasikan. Dengan strategi tersebut Wilmot dengan Central Securities-nya sukses mengalahkan imbal hasil S&P 500 yang hanya sebesar 11,7% per tahun.
Sama seperti Warren Buffett, Wilmot adalah sosok yang sabar dalam berinvestasi. Orientasinya pun jangka panjang bahkan sangat panjang.
Salah satu saham yang dibelinya di awal dan masih dipegang sampai saat ini adalah perusahaan bernama Analog Devices yang merupakan perusahaan manufaktur semikonduktor. Pada tahun 1987, Wilmot memutuskan untuk membeli saham Analog Devices dengan modal US$ 6 juta, sekarang nilainya sudah lebih dari US$ 70 juta tahun ini.
Wilmot juga tak hanya berinvestasi di saham perusahaan publik saja. Pria yang berusia 80 tahun dan berencana pensiun tahun ini itu juga berinvestasi di perusahaan privat yang bergerak di bidang asuransi kendaraan dan properti bernama Plymouth Rock.
Kemiripan lain Wilmot dengan Buffett dari sisi strateginya adalah komposisi asetnya yang terkonsentrasi. Central Securities tercatat hanya memiliki 33 saham per September tahun ini.
Investasi terbesarnya ada di 10 saham yang berkontribusi 61% dari total aset kelolaannya atau sekitar US$ 755 juta. Sebesar 24% disumbang dari Plymouth Rock tadi atau setara dengan US$ 293 juta.
Memang secara nominal, kekayaan Wilmot sangat jauh dari Warren Buffett karena hanya 5% saja. Namun secara return Wilmot tak bisa dianggap remeh.
Dari dua orang tersebut, kita belajar bahwa investasi yang berorientasi jangka panjang dapat memberikan keuntungan yang sangat besar karena di dalamnya ada fenomena compounding (bunga berbunga).
Tentu saja harus dibarengi dengan memilih aset atau perusahaan yang memang prospektif dan bukan kaleng-kaleng sehingga tak perlu terlalu banyak di diversifikasikan.
"Investor yang hebat akan berani menambah posisinya jika suatu saham terbukti baik serta memegang saham tersebut dalam waktu yang lama dan tidak menjualnya walau sudah terbang." Begitulah tips yang diberikan oleh Kidds kepada para investor, dikutip dari Wall Street Journal.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Warren Buffett Menangi Taruhan Jutaan Dolar Lawan Bandar