
Sah! DOID Caplok Tambang Australia Rp 1,42 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), resmi mengakuisisi perusahaan tambang batu bara yang dimiliki Downer EDI Limited, Australia senilai US$ 99 juta atau sekitar Rp 1,42 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.365 per US$.
Transaksi akuisisi tersebut dilaksanakan pada 17 Desember 2021 melalui anak usaha perseroan yang dibentuk di Australia, BUMA Australia Pty. Ltd. (BUMA Australia), yang sahamnya dimiliki sebesar 100% oleh BUMA. Dengan transaksi ini, semua persyaratan dalam perjanjian bersyarat yang ditandatangani pada 11 Oktober 2021 kini telah terpenuhi.
Transaksi ini mencakup transfer atas aset, karyawan, liabilitas imbalan kerja, dan kontrak- kontrak Mining East dari Downer ke BUMA Australia telah selesai dengan mencerminkan biaya akuisisi sebesar A$139 juta, setara dengan US$99 juta.
"Nilai transaksi tersebut menggambarkan material discount dari nilai buku A$200 juta. Transaksi tersebut didanai sepenuhnya oleh fasilitas pinjaman bank Mandiri yang dilaksanakan penarikannya pada bulan Juli 2021," ungkap manajemen DOID, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (20/12/2021).
Segmen usaha Mining East mencakup tim manajemen berpengalaman di Australia, sehingga akan melengkapi kemampuan BUMA dan perusahaan. Hal ini juga akan semakin memperkuat kontrak buku perusahaan, dengan penambahan klien Tier 1. Mining East memiliki kapasitas produksi sekitar 160 juta bcm untuk pengupasan lapisan tanah penutup, di mana sejumlah sekitar 130 juta bcm telah terikat kontrak, dan 10,5 juta ton batubara, yang digunakan untuk melayani konsesi batubara termal maupun coking.
Portofolio Mining East ini terdiri dari 4 lokasi tambang di Queensland milik pelanggan kelas dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, Mining East mencatat pendapatan tahunan sebesar sekitar A$510 juta. Mining East juga sedang menjajaki berbagai proyek yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis tersebut di masa mendatang.
Penyelesaian transaksi tersebut menandai masuknya BUMA ke dalam industri batubara coking yang akan menjadi langkah pertama BUMA dalam melakukan diversifikasi, serta perluasan di luar Indonesia.
Hal ini akan memberikan kemampuan bagi BUMA dan perusahaan untuk menjajaki potensi proyek-proyek tambang di masa depan, baik di Indonesia maupun di Australia.
"Transaksi ini akan menambah nilai serta meningkatkan peluang grup usaha Perseroan untuk meraih kesempatan untuk bertumbuh," ungkap manajemen.
(sys/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jorjoran! Patrick Walujo cs Caplok Tambang Australia Rp 1,6 T
