
Gilak! Elon Musk Mau Bayar Pajak Rp 158 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk, orang terkaya di dunia yang menjabat sebagai Chief Executive Officer Tesla Inc., mengatakan di Twitter bahwa tahun ini dia akan membayar pajak lebih dari US$ 11 miliar atau setara dengan Rp 157,85 triliun (kurs Rp 14.350/US$).
Jumlah yang dijanjikan akan dibayar tersebut bisa menjadi rekor pembayaran ke Internal Revenue Service (IRS), lembaga bertugas mengumpulkan pajak masyarakat Amerika Serikat.
Sebelumnya, taipan eksentrik tersebut diperkirakan akan menghadapi tagihan pajak lebih dari US$ 10 miliar untuk tahun 2021 jika dia menggunakan semua opsinya untuk memesan saham yang akan berakhir tahun depan.
Kontrak opsi tersebut diperoleh Musk pada 2012 sebagai bagian dari rencana kompensasi. Karena dia tidak mengambil gaji atau bonus tunai, kekayaannya berasal dari pemberian saham dan keuntungan harga saham Tesla. Saham yang diperoleh Musk tahun 2012 adalah sebanyak 22,8 juta saham dengan harga kesepakatan US$ 6,24 per saham.
Saham Tesla ditutup di harga US$ 932,57 pada hari Jumat, yang berarti potensi cuan yang diperoleh apabila ia mengambil opsi tersebut mencapai US$ 21,12 miliar atau setara dengan Rp 303,07 triliun.
Opsi tersebut akan berakhir pada Agustus tahun depan, namun untuk menjalankannya, Musk harus membayar pajak penghasilan atas keuntungan tersebut. Karena opsi dikenai pajak sebagai imbalan atau kompensasi karyawan, opsi tersebut akan dikenakan pajak pada tingkat pendapatan biasa teratas, atau 37% ditambah pajak investasi bersih 3,8%.
Dia juga harus membayar tarif pajak tertinggi 13,3% di California karena meski perusahaan telah dipindahkan ke Texas, opsi tersebut diberikan dan sebagian besar diperoleh saat dia menjadi wajib pajak negara bagian California.
Meskipun jumlah pajak yang dibayar lebih besar dari kekayaan keluarga Widjaja pemilik Grup Sinar Mas (US$ 9,7 miliar), angka tersebut masih dapat dikatakan receh mengingat total kekayaan pengusaha yang memiliki mimpi melalukan koloni di bulan tersebut mencapai US$ 243 miliar. Tahun ini saja kekayaannya bertambah nyaris US$ 100 miliar.
Keputusan tersebut juga mengikuti jajak pendapat Twitter bulan lalu ketika dia bertanya kepada pengikutnya apakah dia harus menjual 10% sahamnya di pembuat mobil listrik Tesla, yang sahamnya telah meroket lebih dari 2.300% selama lima tahun terakhir.
Sebuah laporan oleh ProPublica pada bulan Juni mengatakan pajak penghasilan yang dibayarkan Musk relatif sangat kecil dibandingkan dengan kekayaannya yang fantastis. Tapi dia menyangkal tuduhan tersebut, mengatakan dia tidak mengambil gaji dari SpaceX atau Tesla, dan membayar tarif pajak efektif 53% untuk opsi saham yang dia gunakan. Musk menambahkan bahwa dia mengharapkan tarif pajak meningkat tahun depan.
Awal bulan ini Musk mengatakan tahun ini dia akan membayar pajak dengan nominal paling besar daripada orang Amerika mana pun dalam sejarah. Pernyataan tersebut merupakan tanggapan atas cuitan dari Senator Massachusetts Elizabeth Warren, yang menggunakan penghargaan Musk's Time Magazine "Person of the Year" untuk menyerukan MuskĀ untuk menuntaskan kewajiban pajaknya.
Meskipun sulit untuk mengatakan secara pasti apakah pajak yang akan dibayarkan Musk menjadi rekor - Internal Revenue Service tidak secara terbuka mengungkapkan pengajuan pajak individu - akan tetapi angka tersebut pasti akan menjadi salah satu pembayaran terbesar sepanjang masa.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berlipat-Lipat, Laba Tesla 'Terbang' Sampai Rp 16 T