Omicron Meneror Investor, IHSG Bakal Susah Naik

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Senin, 20/12/2021 08:35 WIB
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Semakin banyak orang terinfeksi varian Omicron Covid-19 di berbagai negara menjadi kekhawatiran pelaku pasar menjelang libur Natal dan tahun baru. Beberapa negara di Eropa sudah menerapkan kebijakan penguncian wilayah secara ketat agar varian ini tidak semakin merebak.

Jumat kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,11% ke level 6.601,93 dengan nilai transaksi Rp 13,72 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 130,66 miliar. Sejak awal tahun, net buy asing mencapai Rp 37,48 triliun.

Dalam risetnya, NH Korindo Sekuritas Indonesia memaparkan, dari bursa global, akhir pekan kemarin, bursa saham Wall Street, Amerika Serikat berakhir dengan pelemahan pada ketiga indeks utama; dipimpin oleh Dow Jones yang turun 1,48%.


Pelaku pasar menimbang dampak keputusan untuk the Federal Reserve untuk mengakhiri stimulus lebih cepat, serta rencana kenaikan suku bunga. Sementara itu, beberapa negara di kawasan Eropa mulai memberlakukan pengetatan aktivitas akibat untuk menekan penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Meski masih cenderung tertekan, IHSG berhasil ditutup menguat tipis 0,11% pada Jumat lalu. Investor masih mengharapkan aksi window dressing akan menjadi penopang pergerakan bursa, di tengah minimnya sentimen positif baru menjelang akhir tahun 2021.

"Secara teknikal, indeks acuan masih berpotensi untuk menguat terbatas di awal pekan dengan proyeksi rentang pergerakan 6.550-6.661," tulis NH Korindo, Senin (20/12/2021).

Sementara itu, pengamat pasar saham MNC Asset Management menilai, setelah seminggu lalu IHSG dilanda tekanan dijual sehingga turun sebesar -0.77% disertai net sell yang cukup besar yakni Rp -2.13 triliun.

"Di awal minggu ini, Senin, IHSG diperkirakan berpotensi terkena tekanan jual dan ditutup turun merujuk cukup tajamnya kejatuhan Indeks Dow Jones sebesar -1.48%," kata Edwin.

Selain itu, mengganasnya Varian Omicron karena sudah menyebar secara cepat di 89 negara maka peluang IHSG terkena tekanan jual semakin besar hari ini.


(sys/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor