Menuju Tak Terbatas & Melampauinya! Harga Minyak 'Terbang'...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 December 2021 08:15
Krisis bahan bakar minyak (BBM) di Inggris. (AP/Jon Super)
Foto: Krisis bahan bakar minyak (BBM) di Inggris. (AP/Jon Super)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia melesat pada perdagangan pagi ini. Apa pemicunya?

Pada Senin (20/12/2021) pukul 07:35 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 72,23/barel. Naik 1,75% dari posisi akhir pekan lalu.

Sementara yang jenis brent harganya US$ 69,43/barel. Melonjak 2,02%.

Sepertinya pelaku pasar merespons positif laporan terbaru Goldman Sachs. Bank dengan aset terbesar ke-11 di Amerika Serikat (AS) itu memperkirakan harga minyak akan menembus rekor tertinggi pada 2022 dan 2023.

"Kita sudah melihat permintaan menembus rekor tertinggi sebelum varian terbaru virus corona (omicron) datang. Dengan masih tingginya permintaan, dan ekonomi dunia yang tumbuh, kita sepertinya akan melihat harga minyak mencatat rekor baru pada 2022 dan berlanjut pada 2023," kata Damien Courvalin, Head of Energy Research Goldman Sachs, seperti dikutip dari Reuters.

Meski varian omicron menyebabkan kasus positif corona di sejumlah negara meningkat, lanjut Courvalin, tetapi belum banyak negara yang memutuskan untuk memberlakukan karantina wilayah (lockdown). Dampak penyebaran varian omicron terhadap mobilitas penduduk juga masih terbatas.

Kehadiran mobil listrik, tambah Courvalin, memang akan menurunkan permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun untuk truk dan pesawat terbang, meninggalkan BBM sepertinya butuh waktu lama.

"Sekarang penjualan mobil listrik hampir 6 juta unit dalam setahun. Permintaan BBM turun sekitar 100.000 barel/hari. Masih sangat kecil dibandingkan total permintaan yang mencapai 100 juta barel/hari," tegas Courvalin.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular