Pertama! Bank of England Naikkan Suku Bunga Acuan jadi 0,25%
Jakarta. CNBC Indonesia - Bank sentral Inggris menaikkan suku bunga acuannya dari 0,1% menjadi 0,25%, menjadi kenaikan yang pertama di antara bank sentral negara maju sejak era pandemi di tengah lonjakan inflasi negara tersebut.
Pemicu perubahan kebijakan moneter menjadi ketat tersebut terjadi setelah inflasi Inggris per November menyentuh level tertinggi 10 tahun pada 5,1% atau lebih tinggi dari target Bank of England (BoE) yang memperkirakan angka 2%, dan juga lebih tinggi dari posisi Oktober sebesar 4,2%.
Di sisi lain, ekonomi diperkirakan masih aman, dengan angka tenaga kerja di mana sebanyak 257.000 pekerja terserap di perekonomian Inggris per November. Pasar (dalam polling Reuters) semula menduga bahwa suku bunga acuan akan ditahan di level 0,1% menyusul merebaknya kasus Omicron.
Dalam pertemuan November lalu, dewan gubernur BoE menyatakan jika data tenaga kerja sesuai ekspektasi, maka kenaikan suku bunga akan dilakukan untuk mengendalikan inflasi. "Perkembangan ekonomi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa kondisi-kondisi tersebut bakal terpenuhi," tutur BoE dalam pernyataan resminya hari ini.
Dari sembilan anggota dewan gubernur BoE, atau disebut Komite Kebijakan Moneter (Monetary Policy Committee/MPC), delapan di antaranya mendukung kenaikan suku bunga acuan sebesar 15 basis poin tersebut, dan hanya satu menolak.
Namun, mereka sepakat mempertahankan kebijakan pembelian obligasi dari pasar (kebijakan kuantitatif) sesuai target yakni senilai US$ 1,16 triliun. BoE kini memperkirakan inflasi akan berkisar 5%, dan meningkat ke kisaran 6% pada tahun depan.
Setelah BoE, Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)