Top, Harga Batu Bara Naik Seminggu Tanpa Putus!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 December 2021 07:04
A truck loaded with coal drives past a stationary freight train carrying coal at Chainpur village near Hazaribagh, in eastern state of Jharkhand, Sunday, Sept. 26, 2021. A 2021 Indian government study found that Jharkhand state -- among the poorest in India and the state with the nation’s largest coal reserves -- is also the most vulnerable Indian state to climate change. Efforts to fight climate change are being held back in part because coal, the biggest single source of climate-changing gases, provides cheap electricity and supports millions of jobs. It's one of the dilemmas facing world leaders gathered in Glasgow, Scotland this week in an attempt to stave off the worst effects of climate change. (AP Photo/Altaf Qadri)
Foto: Sebuah truk bermuatan batu bara melewati kereta barang stasioner yang membawa batu bara di desa Chainpur dekat Hazaribagh, di negara bagian Jharkhand timur, Minggu, 26 September 2021. (AP/Altaf Qadri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara masih kuat nanjak. Harga si batu hitam kini sudah naik selama tujuh hari beruntun.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 169,25/ton. Naik tipis 0,03% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Harga batu bara sudah naik dalam tujuh hari berturut-turut alias tepat seminggu. Dalam sepekan terakhir, harga komoditas ini melonjak 17,05%.

Kenaikan harga batu bara kemarin agak tertahan, hanya naik tipis. Sepertinya pelaku pasar merespons kaba dari China.

Pada November 2021, produksi batu bara China tercatat 370,84 juta ton. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah. Rekor sebelumnya terjadi pada Oktober 2021 dengan produksi 357,09 juta ton.

Dalam 11 bulan pertama 2011, produksi batu bara Negeri Tirai Bambu adalah 3,67 miliar ton. Tumbuh 4,2% dari periode yang sama tahun lalu.

coalSumber: Reuters

China adalah produsen sekaligus konsumen batu bara terbesar di dunia. Jadi apa yang terjadi China akan sangat mempengaruhi pembentukan harga.

Peningkatan produksi di China menandakan pasokan batu bara semakin memadai. Ini membuat harga hanya bisa naik tipis, tidak seperti hari-hari sebelumnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular