Saham VICO Meledak! Harta Suzanna Tanojo Bertambah Rp 1,5 T

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
14 December 2021 11:30
suzanna tanojo (Ist)
Foto: suzanna tanojo (Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten yang bergerak di bidang investasi PT Victoria Investama Tbk (VICO) melonjak tinggi sejak awal bulan ini, di tengah perseroan sedang dalam proses penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/private placement). Alhasil, sejak awal tahun ini (year to date/ytd), saham VICO meroket 237,50%.

Lonjakan tinggi saham VICO tersebut membuat kekayaan sang pemilik, yakni Suzanna Tanojo, turut bertambah secara signifikan.

Lantas, berapa pertambahan harta Suzanna seiring melesatnya harga saham VICO sepanjang tahun ini?

Sebagai catatan, tentu saja ini hanya hitung-hitungan kasar saja, untuk memperlihatkan seberapa apresiasi pelaku pasar dan investor terhadap saham VICO akhir-akhir ini.

Mari kita memulai perhitungan dengan menggunakan data laporan bulanan kepemilikan saham per 30 November 2021.

Suzanna Tanojo secara individu menggenggam 1.992.135.800 atau 21,77% saham VICO. Sementara, PT Gratamulia Pratama menguasai 6.236.500.000 68,16% saham. Jumlah tersebut tidak berubah sejak Januari tahun ini.

Asal tahu saja, Suzanna Tanojo sendiri memiliki 90,63% saham PT Gratamulia dan karenanya menjadi pemegang saham akhir Victoria Investama.

Apabila digabungkan antara saham individu dan via Gratamulia, saham Suzanna di VICO mencapai 8.228.635.800 saham. Dengan harga VICO pada akhir 2020 di Rp 80/saham, itu berarti, kekayaan Suzanna secara keseluruhan di VICO pada waktu itu mencapai Rp 658,29 miliar.

Kemudian, dibandingkan dengan harga saham VICO di Rp 270/saham, per Selasa (14/12) pukul 09.58 WIB, harta Suzanna menjadi Rp 2,22 triliun.

Dengan kata lain, pundi-pundi harta Suzanna di VICO bertambah signifikan sebesar Rp 1,56 triliun sejak awal tahun hingga hari ini.

Selain di VICO, Suzanna sebenarnya juga memiliki saham pribadi di anak usaha Victoria Investama, yakni emiten bank PT Bank Victoria International Tbk (BVIC).

Apabila mengesampingkan kepemilikan Suzanna lewat VICO di BVIC (sebesar 43,59%), ia menguasai 1.538.152.114 atau 16,13% saham BVIC hingga akhir November 2021.

Saham BVIC juga melonjak tinggi didorong narasi bank digital dan konsolidasi perbankan bermodal mini sepanjang tahun ini. Secara ytd, saham BVIC melambung 126,32%.

Untuk memberi gambaran lebih lanjut, ini berarti, kekayaan Suzanna lewat kepemilikan saham individu di BVIC secara ytd bertambah Rp 221,49 miliar menjadi sebesar Rp 396,84 miliar.

Bank Victoria Dikejar Ketentuan OJK, VICO Suntik Dana

Sebelumnya diwartakan CNBC Indonesia, VICO telah melaporkan hasil pelaksanaan proses private placement.

Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam aksi korporasi ini VICO menerbitkan sebanyak 914.473.683 (914,47 juta) saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 304/saham. Dengan demikian, total dana yang terkumpul mencapai Rp 278 miliar.

Adapun tanggal distribusi/penerbitan dan tanggal pencatatan saham masing-masing pada Rabu (8/12/2021) dan Kamis (9/12) minggu lalu.

Dalam private placement ini, pemegang saham lama VICO, yang juga merupakan pengendali Bank Victoria, Suzanna Tanojo, melaksanakan PMTHMETD sebanyak 493.421.052 (493,42 juta) saham atau sebesar Rp149.999.999.808 (Rp 150 miliar).

Sementara, Chemical Asia Corporation Pte Ltd yang merupakan pihak terafiliasi membeli 421.052.631 (421,05 juta) saham sebesar Rp127.999.999.824 (128 miliar).

Minim informasi mengenai perusahaan kimia Chemical Asia Corporation tersebut.

Namun, dalam sebuah keterbukaan informasi mengenai laporan bulanan registrasi pemegang saham emiten properti PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk (BIPP) per 31 Maret 2021 disebutkan nama penerima manfaat terakhir dari kepemilikan saham (ultimate beneficial ownership) BIPP adalah Louise Li--Komisaris BIPP--sebesar 99,52% melalui Chemical Asia Corporation Pte Ltd sebagai pemilik Safire Capital Pte Ltd. Selain Louise Li, Debora Wahjutirto Tanoyo juga menggenggam 0,48% saham Chemical Asia Corporation.

Adapun, Safire Capital Pte Ltd, yang dikendalikan Chemical Asia dengan kepemilikan 71,49%, adalah entitas induk sekaligus entitas induk utama BIPP. Sementara, Debora Wahjutirto Tanoyo menjabat sebagai Direktur Bank Victoria saat ini.

Dalam laporan tahunan 2020 BIPP, Suzanna Tanojo juga tercatat menggenggam 4,42% saham BIPP.

Dana yang diperoleh dari PMTHMETD ini setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD, seluruhnya atau sebagian besar yaitu lebih dari 90% dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan entitas anak diantaranya adalah PT Bank Victoria International Tbk dalam rangka pemenuhan POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Hingga akhir September 2021 lalu, nilai modal inti Bank Victoria baru sebesar Rp 1,77 triliun.

Akhir 2021 ini memang OJK mengharuskan bank untuk memiliki modal minimal Rp 2 triliun jika tak mau turun kasta menjadi BPR alias Bank Perkreditan Rakyat.

Untuk tahun depan, modal minimal mencapai Rp 3 triliun sebagaimana termaktub dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Sementara, sisa dana (jika ada) dipergunakan untuk modal kerja VICO, yaitu mendukung kegiatan operasional dan bisnis serta sebagai investasi pada efek atau surat berharga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Bank Victoria, Suzanna Tanojo Tambah Modal di VICO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular