Melambung Jauh, Terbang Tinggi... Harga Batu Bara Naik 14%!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 December 2021 07:05
Pekerja membersihkan sisa-sisa batu bara yang berada di luar kapal tongkang pada saat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemerintah Indonesia berambisi untuk mengurangi besar-besaran konsumsi batu bara di dalam negeri, bahkan tak mustahil bila meninggalkannya sama sekali. Hal ini tak lain demi mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat, seperti yang dikampanyekan banyak negara di dunia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara masih menapaki jalur pendakian. Harga si batu hitam sudah naik selama lima hari perdagangan beruntun.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE (Newcastle (Australia) ditutup di US$ 165,95/ton. Naik 1,65% dibandingkan akhir pekan lalu.

Tren kenaikan harga batu bara belum terputus, kini sudah terjadi lima hari berturut-turut. Selama lima hari tersebut, harga komoditas ini melesat 14,76%. Wow...

Perkembangan di China sepertinya kembali mewarnai pasar batu bara. Pemerintah China sedang gencar menggerebek tambang-tambang ilegal di sejumlah wilayah produsen batu bara.

Badan Keamanan Pertambangan Provinsi Shanxi melakukan inspeksi besar-besaran untuk menindak tambang ilegal. Lembaga ini juga meminta produsen untuk menjaga tingkat produksi sesuai target. Jinneng Group, produsen batu bara terbesar kedelapan di China, kedapatan mengeruk batu bara kurang dari kapasitas produksi yang ditetapkan.

"Jinneng Group telah sepakat untuk meningkatkan produksi dan menunda segala bentuk perawatan tambang," sebut keterangan tertulis Badan Keamanan Pertambangan Provinsi Shanxi.

Namun, ada setidaknya 14 tambang lain yang memproduksi batu bara lebih dari yang ditetapkan. Dua di antaranya sudah diperintahkan untuk menutup tambang, dengan kapasitas produksi masing-masing 900.000 ton/tahun.

Nah, perkembangan ini yang membuat pelaku pasar khawatir pasokan batu bara bakal seret. Tidak heran harga batu bara 'melambung'.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular