BUMI Ramal Produksi Batu Bara Sampai Akhir Tahun 82 Juta Ton!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Jumat, 10/12/2021 14:42 WIB
Foto: Detikcom/Dikhy Sasra

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memproyeksikan produksi batu bara hingga akhir tahun ini bisa mencapai 82 juta ton, naik tipis dari produksi pada 2020 yang sebesar 81 juta ton.

Proyeksi produksi hingga akhir tahun ini lebih rendah dari target awal tahun ini sebesar 85-90 juta ton.

Direktur BUMI Dileep Srivastava mengatakan bahwa proyeksi produksi hingga akhir tahun ini mempertimbangkan adanya hujan deras yang terus berlanjut dan juga adanya badai La Nina yang diperkirakan akan bertahan sampai kuartal I 2022.


"80-82 juta ton, karena hujan deras yang terus berlanjut dan kondisi La Nina. Vs 81 juta ton di tahun 2020," ungkapnya saat ditanya berapa perkiraan produksi batu bara BUMI hingga akhir 2021 ini, Jumat (10/12/2021).

Namun demikian, Dileep memperkirakan permintaan batu bara ke depan masih akan tinggi. Hal ini dipicu adanya masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, dan juga prospek pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.

Pasokan batu bara pun menurutnya juga akan tergantung dari faktor-faktor di luar kendali, seperti cuaca.

"Namun, ekspor akan sangat bergantung pada tingkat produksi dalam negeri di China, India, Indonesia dan tempat lain," jelasnya.

Sebelumnya, Dileep sempat menyampaikan bahwa target produksi batu bara BUMI tahun 2021 ini mencapai 90 juta ton, dengan kisaran 85-90 juta ton, naik 11% dibandingkan realisasi produksi pada 2020 sebanyak 81 juta ton.

Menurutnya, perusahaan memanfaatkan momentum melesatnya harga batu bara untuk mendapatkan harga terbaik, menjaga dan meningkatkan pangsa pasar, serta efisiensi perusahaan.

"Kaltim Prima Coal dan Arutmin tetap berproduksi normal, sehingga sales-nya tidak jatuh, di sisi lain kami juga serius mencegah Covid-19 di site. Sambil kami menjaga produksi, sehingga tahun ini produksinya 85-90 juta ton," kata Dileep kepada CNBC Indonesia, Kamis (18/03/2021).


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Alasan Produsen Batu Bara Ramai-Ramai Incar Bisnis LNG & EBT