
3 Hari Menguat, Rupiah Kini Tertekan Akibat "Plan B" Inggris

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah tertahan di zona merah melawan dolar Amerika hingga pertengahan perdagangan Jumat (10/12), setelah mencatat penguatan 3 hari beruntun. Inggris yang kembali mengetatkan pembatasan sosial memberikan sentimen negatif ke pasar finansial global.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,07% di Rp 14.360/US$. Depresiasi rupiah bertambah menjadi 0,21%, sebelum berada di Rp 14.375/US$ atau melemah 0,17% di pasar spot pada pukul 12:00 WIB.
Penyebaran virus corona lagi-lagi membuat sentimen pelaku pasar memburuk.
Rupiah sebagai mata uang emerging market dengan imbal hasil tinggi sangat sensitif dengan sentimen pelaku pasar global.
Ketika sentimen membaik, rupiah cenderung menguat, begitu juga sebaliknya.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, kembali mengetatkan pembatasan sosial. Warga Inggris diminta untuk Work from Home (WfH), kemudian menggunakan masker di area publik, dan menggunakan syarat vaksinasi guna meredam penyebaran virus corona varian Omicron.
Johnson mengatakan Omicron yang menyebar dengan cepat membuatnya tidak punya pilihan selain menerapkan "Plan B", serta mempercepat program booster vaksin.
"Kami sedang melihat kehati-hatian di pasar karena Omicron. Ada kekhawatiran terkait kebijakan yang diambil pemerintah di berbagai negara guna meredam Omicron, dan 'Plan B' Inggris bisa menjadi contohnya," kata John Doyle, wakil presiden dealing dan trading di Tempus Inc. sebagaimana dilansir CNBC International.
Di sisa perdagangan hari ini, rupiah terlihat sulit untuk berbalik menguat melihat pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang tidak berbeda jauh siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan hari ini.
Periode | Kurs Pukul 8:54 WIB | Kurs Pukul 11:54 WIB |
1 Pekan | Rp14.377,00 | Rp14.373,0 |
1 Bulan | Rp14.402,00 | Rp14.403,0 |
2 Bulan | Rp14.447,00 | Rp14.448,0 |
3 Bulan | Rp14.489,00 | Rp14.490,0 |
6 Bulan | Rp14.633,00 | Rp14.634,0 |
9 Bulan | Rp14.768,00 | Rp14.770,0 |
1 Tahun | Rp14.943,00 | Rp14.952,5 |
2 Tahun | Rp15.545,50 | Rp15.541,9 |
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?
