Awal Tahun, 20 Bus Listrik Bakrie Mulai Mengaspal di Jakarta

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
10 December 2021 12:40
Uji coba bus listrik rute Balai Kota-Blok M, Jakarta, Senin 6/7/2020. Uji coba bus listrik itu bisa mengangkut penumpang mulai hari ini. Uji coba bus listrik Transjakarta berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Untuk layanan EV1, Transjakarta untuk awalnya mengoperasikan dua unit armada BYD. Layanan ini akan beroperasi setiap hari, mulai pukul 10.00-20.00 WIB. Bus listrik ini diklaim mampu menempuh jarak hingga 250 km sebelum baterainya harus diisi ulang. Durasi pengecasan kurang dari 4 jam setiap harinya. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Bus Listrik Transjakarta (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), memastikan 20 bus listrik yang diproduksi Bakrie Autoparts yang dipasok kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan mulai beroperasi tahun depan.

Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie, menyampaikan, 20 bus listrik ini akan dimulai di Jakarta setelah melalui tahapan panjang selama 1,5 tahun dan melalui berbagai uji kelayakan jalan.

"20 bus akan melantai awal Januari 2022. Ini pertama kalinya perusahaan Indonesia membawa bus listrik ke jalan," kata Anin Bakrie, dalam paparan publik, Jumat (10/12/2021).

Anin menyebut, BNBR memiliki pengalaman selama 40 tahun di industri otoparts. Segmen bus listrik ini menjadi salah satu penopang bisnis BNBR ke depan seiring dengan rencana elektrifikasi bus TransJakarta di tahun 2028.

Selain itu, perseroan juga bekerja sama dengan pemerintah guna mendukung elektrifikasi kendaraan di Tanah Air.

"kami juga kerja sama denagn pemerintah pusat untuk meyakinan elektrivikasi ini, the way to go," bebernya.

Seperti diketahui, Grup Bakrie sebelumnya akan memasok sebanyak 30 mobil listrik kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Bus listrik tersebut merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan otomotif asal China, BYD Automobile yang sudah terjalin sejak 2018 lalu. Pada pemesanan pertama, Bakrie Autoparts akan memasok 30 unit bus listrik, 20 unit di antaranya telah siap digunakan oleh Transjakarta di Juni 2021 sedangkan 10 sisanya sedang dalam proses produksi.

Perseroan bersama BYD telah menyepakati 4 tahap pengembangan serta produksi bus listrik ke depan. Mulai dari importasi dan unjuk produk. Tahap kedua, penetrasi pasar. Tahap ketiga, melakukan initial commercialization dan manufacturing dan terakhir full commercialization.

Anindya Bakrie menyampaikan pengembangan bus listrik tersebut sebagai salah satu fokus perseroan mengembangkan sektor sustainable energy.

Anin menjelaskan, proyek bus listrik tersebut bersifat business to business (B2B), dan bus listrik tersebut sudah memenuhi ketentuan proses homologasi dan pemenuhan seluruh ketentuan legalitas dan teknis untuk diujicoba secara komersil oleh Transjakarta.

"Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diterapkan sudah 35% dan ke depannya dengan industrialisasi, bisa menjadi mayoritas lokal konten," katanya,
dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/6/2021).

Sementara itu, CEO PT Bakrie Autoparts, Dino Ryandi menyampaikan, nantinya spesifikasi dan kapasitas bus yang digunakan ini sama dengan bus saat ujicoba dengan lantai rendah (lowdeck), dan direncanakan untuk penggunaan di rute-rute eksisting Transjakarta.

Ke depan, perseroan siap menyediakan 70 unit lainnya untuk memenuhi target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 100 unit bus listrik di 2021. Unit yang akan diproduksi ini nantinya berupa Completely Knocked Down (CKD) yang akan dirakit oleh perusahaan perakitan lokal. Saat ini, Bakrie Autoparts telah menyelesaikan pengerjaan satu unit bus listrik di perusahaan karoseri tersebut dan siap menerima pesanan dari Transjakarta.

"Kita satu satunya perusahaan yang memenuhi homologasi dan uji coba dengan TransJakarta. Kalau Pemprov DKI butuh 100 unit bus, kita sudah memenuhi persyaratan," katanya.

Pada akhir tahun ini, BNBR berencana untuk melakukan ground breaking fasilitas kendaraan listrik di atas lahan seluas 5 hektar di Bakauheni, Lampung. Fasilitas assembly line ini konstruksinya direncanakan akan berlangsung selama 6 bulan dengan nilai investasi sekitar US$50 juta. Sedangkan, besaran nilai working capital yang disiapkan untuk pengembangan proyek bus listrik ini sekitar US$ 30 juta.


(sys/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Era Baru Grup Bakrie, Kembalikan Denyut Melalui Energi Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular