
Inflasi AS jadi Hantu, Gerak IHSG Bakal Terbatas Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju bursa saham domestik pada perdagangan menjelang akhir ini diperkirakan akan cenderung terbatas. Investor tengah mencermati rilis data inflasi sepanjang bulan November di Amerika Serikat.
Kamis kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,61% ke level 6.643,93 dengan nilai transaksi Rp 15,13 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 2,58 triliun.
NH Korindo Sekuritas, dalam risetnya memaparkan, dari bursa global, kemarin indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup melemah, sementara Dow Jones cenderung flat. Pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi AS periode November dengan proyeksi konsensus berada pada level 6,8% yoy.
Di sisi lain, angka klaim pengangguran mingguan turun menjadi 184 ribu, yang merupakan level terendah dalam 52 tahun terakhir.
Dari bursa domestik, kenaikan IHSG sebesar 0,61% sekaligus mempertahankan penguatan selama 4 hari berturut-turut. Tercatat 10 dari 11 indeks sektoral ditutup menguat, dipimpin oleh sektor Konsumer siklikal dengan kenaikan harian sebesar 1,96%.
"Menjelang akhir pekan, indeks acuan akan mencoba mempertahankan tren positif dengan proyeksi rentang pergerakan di 6.600 - 6.750," ungkap NH Korindo, Jumat (10/12/2021).
Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengungkapkan, peluang kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG saat ini terlihat cukup terbatas, rentang konsolidasi telah berhasil digeser ke arah yang lebih baik.
Namun, risiko terhadap potensi terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai mengingat capital inflow yang belum terlihat melaju secara signifikan ke dalam pasar modal Indonesia, sehingga jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan momentum fluktuatif untuk melakukan trading harian.
Indosurya memprediksi, hari ini gerak IHSG akan melaju di rentang 6.572- 6.676.
(sys/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Omicron Naik, IHSG Masih Berpeluang Rebound
