Kabar Baik Datang Bertubi-tubi, Rupiah Libas Dolar AS Lagi!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 December 2021 12:14
Ilustrasi Uang
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar baik dari luar dan dalam negeri membuat rupiah mampu mempertahankan penguatan melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Rabu (8/12). Dengan demikian, rupiah kini menuju penguatan 2 hari beruntun, setelah kemarin sukses menghentikan tren buruk, tidak pernah menguat dalam 12 hari perdagangan.

Selasa kemarin rupiah mampu membukukan penguatan 0,42%, dan berlanjut di pembukaan perdagangan hari ini dengan melesat 0,24% ke Rp 14.340/US$. Apresiasi rupiah kemudian bertambah menjadi 0,31% ke Rp 14.330/US$ sebelum terpangkas dan berada di Rp 14.340/US$ pada pukul 12:00 WIB.

Kabar baik datang dari luar negeri yang membuat sentimen pelaku pasar global membaik. Kala sentimen membaik, maka rupiah sebagai mata uang emerging market dengan imbal hasil tinggi akan diuntungkan.

Membaiknya sentimen pelaku pasar terjadi sebab virus corona Omicron hanya akan menimbulkan gejala ringan, tidak separah varian lainnya.

"Meski masih banyak ketidakpastian akan dampak yang ditimbulkan Omicron ke kesehatan dan perekonomian, tetapi investor menyambut baik kabar dari Afrika Selatan di mana lonjakan kasus infeksi Omicron tidak diikuti dengan kenaikan tingkat keterisian rumah sakit yang sigfinikan," kata Rodrigo Catril, ahli stretegi di National Australia Bank (NAB), sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (7/12).

CNBC International juga mewartakan hasil observasi di Afrika Selatan menunjukkan infeksi Omicron menunjukkan gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan varian lainnya.


Sementara itu kabar baik juga datang dari dalam negeri.

Konsumen Indonesia kian percaya diri melihat kondisi ekonomi saat ini hingga enam bulan ke depan. Optimisme itu tergambar dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).

Pada Rabu (8/12/2021), Bank Indonesia (BI) mengumumkan IKK periode November 2021 sebesar 118,5. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 113,4.

IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau di atas 100, maka artinya konsumen percaya diri menghadapi situasi ekonomi.

"IKK meningkat pada seluruh kategori pengeluaran dan kelompok usia responden. Secara spasial, IKK meningkat di sebagian besar kota yang disurvei, tertinggi di Pontianak, diikuti oleh Palembang dan Mataram," sebut keterangan resmi BI.

Di sisa perdagangan hari ini, rupiah berpeluang mempertahankan penguatan. Hal tersebut terlihat dari pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang sedikit lebih kuat siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi. 

PeriodeKurs Pukul 8:54 WIBKurs Pukul 11:54 WIB
1 PekanRp14.344,00Rp14.341,5
1 BulanRp14.375,00Rp14.368,0
2 BulanRp14.426,00Rp14.419,0
3 BulanRp14.471,00Rp14.466,0
6 BulanRp14.621,00Rp14.612,0
9 BulanRp14.771,00Rp14.764,0
1 TahunRp14.942,00Rp14.931,0
2 TahunRp15.547,00Rp15.513,3

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Ngeri! 3 Hari Melesat 3% ke Level Terkuat 3 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular