Harga CPO Sempat Ambrol, Masa Depan Sawit Cerah?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
Rabu, 08/12/2021 08:40 WIB
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia tercatat melesat 3,77% pada perdagangan Selasa (7/12) kemarin ke level RM 4.929 per ton. Sebelumnya pada hari Senin, harga minyak nabati ini juga mengalami peningkatan 2,15%, artinya dalam dua hari pertama pekan ini, harga CPO telah meningkat 6% dari harga penutupan pekan sebelumnya.

Minyak sawit berjangka Malaysia ditutup sekitar 179 ringgit lebih tinggi pada perdagangan kemarin salah satunya didukung oleh pasar energi yang lebih kuat.

Kontrak berjangka minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives mencapai level tertinggi satu minggu di tengah kekhawatiran atas output yang lebih lemah menjelang laporan produksi yang akan dirilis minggu ini.


Kontrak minyak sawit patokan untuk Februari 2022 melonjak RM 181 menjadi RM 4.931 per ton, tertinggi sejak 29 November.

Trader CPO, David Ng, mengatakan laporan tersebut akan membantu mengangkat harga CPO lebih tinggi, ditambah dengan harga minyak kedelai yang lebih kuat di bursa berjangka Amerika Serikat, Chicago Board of Trade (CBOT).

"Level support berada di RM4.700 per ton dan resistance di RM5.050 per ton," kata Ng kepada Bernama, yang diberitakan Reuters.

Pada penutupan perdagangan kemarin, kontrak berjangka CPO untuk Desember 2021 meningkat RM6 4menjadi RM 5.305ton, Januari 2022 naik RM 161menjadi RM 5.176ton dan Maret 2022 naik RM 182menjadi RM 4.721ton.

Sementara itu, untuk April 2022 harga kontrak perdagangan meningkat RM 178 menjadi RM 4.542 per ton dan untuk bulan Mei 2022 lebih tinggi RM 158 menjadi RM 4.399 per ton.

Total volume turun menjadi 59.398 lot dari penutupan hari Senin sebesar 65.540 lot sementara open interest meningkat menjadi 246.879 kontrak dari 191.567 kontrak sebelumnya.

Selain itu, minyak kelapa sawit di pasar minyak nabati Eropa juga ditawarkan menguat pada perdagangan hari Selasa menyusul reli di minyak sawit berjangka Malaysia di tengah kekhawatiran akan ketatnya pasokan.

Permintaan harga untuk minyak sawit berada di kisaran US$ 10 dan US$ 30 per ton lebih tinggi dengan kontrak berjangka soyoil di CBOT yang lebih lemah membatasi kenaikan harga.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adu Strategi Sawit RI di Tengah Tekanan Ekonomi Global