
Bangkit Berjamaah, Yuk Cek Bitcoin Cs jangan Hilang Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) diperdagangkan di zona hijau pada perdagangan Selasa (7/12/2021) pagi waktu Indonesia, setelah sempat terkoreksi beberapa hari terakhir, di mana investor kripto saat ini memfokuskan perhatiannya ke China setelah tingkat pendanaan bitcoin di bursa derivatif China perlahan pulih dari zona negatif.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, kesepuluh kripto big cap terpantau cerah bergairah pada pagi hari ini, di mana binance coin memimpin penguatan kripto big cap, yakni meroket 8,32% ke level harga US$ 589,90/koin atau setara dengan Rp 8.494.560/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.400/US$).
Sedangkan untuk dua kripto 'jumbo' yakni bitcoin dan ethereum melesat lebih dari 3% dan 4%. Bitcoin melesat 3,85% dan kembali ke kisaran level US$ 50.000, atau tepatnya di level US$ 50.763,06/koin atau Rp 730.988.064/koin. Sedangkan ethereum melonjak 4,74% ke level US$ 4.344,54/koin atau Rp 62.561.376/koin.
Adapun untuk koin digital alternatif (altcoin) Terra masih bertengger di posisi ke-10, di mana altcoin dengan kode LUNA tersebut menguat 1,64% ke US$ 66,22/koin (Rp 953.568/koin) pada pagi hari ini.
Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.
![]() |
Bitcoin, ethereum, dan kripto big cap lainnya akhirnya berhasil kembali mencicipi zona hijau setelah terkoreksi selama sekitar 4 hari beruntun karena investor khawatir dengan potensi sikap hawkish dari bank sentral Amerika Serikat (AS) dan virus corona (Covid-19) varian Omicron.
Fokus investor kripto saat ini akan tertuju pada pasar kripto di China, setelah tingkat pendanaan bitcoin di bursa derivatif China perlahan mulai pulih dari zona negatif.
Menurut perusahaan perdagangan kripto yang berbasis di Singapura, yakni QCP Capital, tingkat pendanaan rata-rata bitcoin atau investor yang memegang posisi long di bursa berjangka (futures) yang terdaftar di bursa kripto China, seperti Huobi, OKEx dan Bybit, mulai pulih dari wilayah negatif.
Tetapi, pemulihan dana bitcoin di tiga bursa pertukaran kripto tersebut masih jauh lebih lambat dari tingkat pendanaan di bursa utama lainnya seperti Deribit.
"Ini menunjukkan penjualan terus-menerus dari China," tulis QCP Capital melalui Telegramnya pada Senin (6/12/2021) kemarin.
Beberapa Analis menunjukkan bahwa kelebihan leverage di pasar berjangka bitcoin berkontribusi pada aksi jual secara masif selama 4 hari beruntun.
Meskipun masih ada ruang untuk kenaikan harga jangka pendek, tetapi beberapa analis tetap berhati-hati dengan arah harga bitcoin selama beberapa pekan ke depan.
"Sebelumnya, bitcoin telah menyilang garis MA 200-hari selama dua kali, di mana hal ini berfungsi sebagai peluang pembelian yang baik, karena pasar tetap bullish secara struktural tetapi terlalu banyak dimanfaatkan oleh investor," kata Sean Farrell, ahli strategi digital di Fundstrat Global Advisors, dalam laporan riset hariannya, dikutip dari CoinDesk.
Namun tampaknya, beberapa investor cenderung merasa nyaman dengan memutar kembali ke aset spekulatif.
Sedangkan koin digital alternatif (altcoin) seperti ethereum, polygon, dan solana telah mengungguli bitcoin selama sepekan terakhir, menunjukkan minat investor yang lebih besar terhadap selera risikonya.
Di lain sisi, negara pertama yang melegalkan bitcoin yakni El Salvador turut menopang kenaikan harga kripto, utamanya bitcoin setelah pemerintah negara itu membeli bitcoin di saat harganya ambruk beberapa hari lalu.
Presiden El Salvador, Nayib Bukele pun berkata demikian dalam sebuah kicauan di Twitter.
"El Savador baru saja membeli (bitcoin) saat harga turun! 150 koin dengan rata-rata harga di US$ 48.670" kicaunya.
Bukele juga terlibat perang komentar di Twitter dengan Peter Schiff, kepala ekonom di Euro Pasific Capital yang membalas kicauannya.
"Kemerosotan pasar kripto masih akan datang, berapa uang pembayar pajak yang akan anda buang," kicau Schiff.
Bukele membalas komentar Schiff tersebut dengan menyatakan tidak ada uang yang dibuang, justru sudah mendapat keuntungan dalam 24 jam setelah pembelian terakhir. Ia juga menyatakan saat ini negaranya memiliki 44.106 ons emas senilai US$ 79 juta dalam cadangan devisa, dan nilainya turun 0,37% sejak tahun lalu.
Presiden yang memimpin sejak 2019 ini menambahkan seandainya El Savador menjualnya pada tahun lalu dan membeli bitcoin, maka nilainya saat ini akan sebesar US$ 204 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Libur Tahun Baru Imlek 2023, Apa Kabar Harga Bitcoin Cs?