Bersiap IHSG Menghijau Lagi, Tapi Waspada Volatilitas Tinggi
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berfluktuasi pada perdagangan Senin kemarin, meski pada akhirnya sukses mencetak penguatan 0,13% ke 6.547,116. Sebelumnya, IHSG sempat turun 0,2%, kemudian melesat naik 0,72%.
Meski mencatat kenaikan, investor asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 183 miliar di pasar reguler.
Sementara itu pada perdagangan hari ini, Selasa (7/12), IHSG berpeluang melanjutkan kenaikan jika melihat bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) yang melesat pada perdagangan Senin waktu setempat.
Indeks Dow Jones sukses naik 1,9%, disusul S&P 500 1,17% dan Nasdaq 0,93%. Penguatan kiblat bursa saham dunia tersebut tentunya memberikan sentimen positif ke pasar Asia hari ini. Tetapi, tetap diwaspadai volatilitas yang tinggi seperti beberapa hari terakhir, yang bisa membuat arah pasar saham berubah seketika.
Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan. IHGS yang berfluktuasi dan cenderung menurun merupakan efek dari duet pola Doji dan Shooting star. IHSG pun jeblok sejak Jumat (26/11).
Pola Doji di bentuk pada awal Senin (22/11) yang memberikan sinyal netral. Artinya, pelaku pasar masih ragu-ragu menentukan arah, apakah lanjut naik atau balik turun.
Kemudian pada Kamis (25/11), IHSG yang gagal mempertahankan penguatan tajam membentuk pola Shooting Star. Pola ini merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset.
Penurunan IHSG pada pekan lalu selalu tertahan rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), sebelum akhirnya rebound.
MA 50 kini berada di kisaran 6.540 hingga 6.550, jika ditembus lagi, ada risiko bursa kebanggaan Tanah Air akan kembali meroost ke 6.500, sebelum menuju 6.470.
Sementara itu IHSG berpeluang rebound selama bertahan di atas MA 50 IHSG memiliki peluang menguat ke 6.600, sebelum menuju 6.630.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)