
7 Kabar Ini Layak Disimak Sebelum Berburu Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penghapusan perdagangan salah satu saham emiten. Di samping itu juga ada kabar mengenai rencana aksi korporasi emiten.
CNBC Indonesia telah merangkum tujuh peristiwa emiten pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (3/12/2021) untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini, Senin (6/12/2021) dibuka.
1. Jadi Bank Digital, Ajaib Bakal Serap Rights Issue BNBA
Setelah mengakuisisi sebagian saham PT Bank Bumi Artha Tbk (BNBA), PT Ajaib Sekuritas atau PT Takjub Finansial Teknologi (FIT) memastikan akan menyerap rights issue BNBA.
Hal ini terungkap dalam keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen BNBA. Diketahui, Bank Bumi Artha akan melakukan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 462.000.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp 1.345 per saham.
Dengan demikian, dari rights issue ini perseroan akan memperoleh dana senilai Rp 621,39 miliar.
2. Emiten Lo Kheng Hong Dapat Kontrak Proyek Bauksit Rp 1,42 T
Emiten kontraktor minyak bumi dan gas, PT Petrosea Tbk (PTRO), memperoleh nilai kontrak senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,42 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$.
Kontrak kerja sama tersebut dilakukan oleh perseroan bersama PT Mekko Metal Mining sebagai klien dan PT Perkasa Investama Mineral sebagai pihak penanggung dari klien.
"Jenis kontrak terkait perjanjian kerja sama untuk proyek bauksit," ungkap Direktur PTRO, Meinar Kusumastuti, dalam penjelasannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/12/2021).
3. Saham Emiten Milik Bentjok Bakal Kena Delisting BEI
Emiten properti milik Benny Tjokrosaputro(Bentjok), PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY) bakal segera dihapuskan pencatatan sahamnya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya saham ini telah dihentikan sementara perdagangannya (suspensi) selama 24 bulan.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan BEI, bursa sebelumnya telah memberikan peringatan dalam Pengumuman Bursa No.: Peng-SPT-00017/BEI.PP3/12-2019 tanggal 2 Desember 2019 perihal Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY) serta Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa, Bursa dapat menghapus efek Perusahaan Tercatat.
Terdapat dua kategori saham yang akan didelisting, yakni Mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan Tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.
4. Ekspor Bauksit Mau Dilarang di 2022, Segini Jualannya Antam
Pemerintah terus mendorong hilirisasi sektor pertambangan mineral demi meningkatkan nilai tambah bagi negara dan rakyat. Salah satu upaya untuk mempercepat hilirisasi komoditas mineral ini yaitu adanya pelarangan ekspor komoditas mentah.
Setelah sebelumnya pemerintah sukses melarang ekspor bijih nikel per 1 Januari 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertitah agar pelarangan ekspor bahan mentah juga diterapkan pada komoditas lainnya, seperti bauksit dan tembaga.
Presiden bahkan meminta pelarangan ekspor bauksit bisa dilakukan pada 2022.
5. 6 BUMN Pangan Dilebur Jadi 3 Perusahaan
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggabungkan enam perusahaan pelat merah menjadi tiga entitas bisnis dalam rangka pembentukan holding BUMN pangan.
Perusahaan yang dilebur antara lain PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) ke PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Perikanan Nusantara (Perinus) ke PT Perikanan Indonesia (Perindo), dan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri (SHS).
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan dengan bergabungnya BUMN-BUMN Pangan tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran di masing-masing sektor.
6. Dividend Yield ISAT Tembus 22%, Kudu Senang Ato Hati-hati ?
Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku yang berakhir 2021 pada penghujun bulan Desember ini.
Catatan CNBC Indonesia, setidaknya terdapat 10 emiten yang akan membagikan dividen interim maupun dividen final.
Dari kesepuluh emiten tersebut, salah satu yang menyita perhatian investor adalah PT Indosat Tbk (ISAT). Hal ini disebabkan karena ISAT akan membagikan dividen jumbo senilai total Rp 9,5 Triliun.
7. Erick Bongkar, KRAS Bisa Bangkrut Desember Jika Tidak...
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan ada kemungkinan perusahaan plat merah baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk bisa default atau bangkrut pada Desember ini. Makanya perlu sejumlah langkah restrukturisasi.
Ada 3 langkah restrukturisasi yang dilakukan untuk Krakatau Steel. Jika tiga langkah itu tidak jalan maka Krakatau steel akan bangkrut.
"Ada tiga langkah (restrukturisasi), problem-nya langkah ketiga ini macet," kata Erik dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis lalu, dikutip Sabtu (4/12/2021).
(mon/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waktu Habis, Emiten Tak Penuhi Free Float 7,5% Dibuka Bursa