Cek, Ini Daftar 5 Saham Paling Ramai Ditransaksikan Sepekan

Feri Sandria, CNBC Indonesia
Senin, 06/12/2021 06:33 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu, bursa saham nasional kembali anjlok menyusul kondisi pasar yang belum stabil akibat sentimen terkait varian baru virus Covid-19 yang diduga lebih mudah menular.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dalam dua pekan beruntun, menjauhi rekor tertinggi sepanjang masa 6.754,464 yang dicapai 22 November lalu.


IHSG tercatat melemah 0,35% sepanjang pekan ini ke 6.538,506. Bursa kebanggaan Tanah Air ini bergerak fluktuatif. Ia sempat melesat 1,3%, tetapi kemudian merosot hingga 1,2%. Dalam lima hari perdagangan, IHSG mampu menguat sebanyak dua kali dengan nilai transaksi mencapai 76,9 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 2,75 triliun.

Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan total nilai perdagangan sepekan mencapai Rp 78,50 triliun, yang didapat dari transaksi 114,95 miliar saham sebanyak 6,80 juta kali.

Berikut adalah lima emiten paling aktif berpindah tangan dan ditransaksikan oleh investor sepanjang minggu lalu.

1. PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK)

Emiten yang bergerak di bidang perusahaan teknologi perangkat komputer ini menjadi saham yang paling aktif berpindah tangan. Dalam sepekan sahan ini diperdagangkan sebanyak 138,290

kali, dengan volume perdagangan 916 juta, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 424,80 miliar.

Sepanjang pekan lalu saham LUCK tercatat terkoreksi 0,92% ke level Rp 432 per saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 309,20 miliar.

Ramainya transaksi di perusahaan yang bergerak di bidang percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi ini salah satunya disebabkan oleh perusahaan yang beberapa pekan lalu mengumumkan memenangi proyek pemerintah melalui anak usahanya, PT Sentral Kreasi Inovasi.

2. PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT)

Emiten yang bergerak di industri kertas penyedia karton box, paper tube, dan paper cone ini diperdagangkan sebanyak 128,668 kali pekan lalu. Dengan volume perdagangan 1,84 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 346,26 miliar.

Dalam sepekan saham 'receh' ini tercatat harganya meningkat 9,48% ke level Rp 173 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 522,32 miliar.

3. PT Multipolar Tbk (MLPL)

Data BEI mencatat emiten perdagangan Grup Lippo sahamnya berpindah tangan sebanyak 117,848 kali pekan lalu. Dengan volume perdagangan 2,52 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 989,37 miliar.

Dalam sepekan saham emiten MLPL menguat 10,86% ke level Rp 388 per saham dengan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 5,68 triliun.

4. PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO)

Emiten yang bergerak di bidang perdagangan, industri alat komunikasi dan jasa penyewaan alat teknologi komunikasi ini diperdagangkan sebanyak 104,703 kali pekan lalu. Dengan volume perdagangan 1,15 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 190,55 miliar.

Dalam sepekan saham 'receh' ini terkoreksi 4,88% ke level Rp 156 per saham dengan kapitalisasi pasar hanya sebesar Rp 298,39 miliar.

5. PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO)

Emiten yang bergerak dalam bidang usaha budidaya perairan ini menjadi saham yang paling aktif berpindah tangan. Dalam sepekan sahan ini diperdagangkan sebanyak 101,891 kali, dengan volume perdagangan 4,46 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 480,99 miliar.

Sepanjang pekan lalu saham CPRO tercatat ambles 17,24% ke level Rp 96 per saham setelah dalam 3 tahun terakhir relatif tidak bergerak di harga Rp 50 per saham. Kapitalisasi pasar perusahaan tercatat sebesar Rp 5,72 triliun.

Pada pertengahan bulan lalu saham CPRO bangkit dari 'tidur lelap' karena Konglomerat asal Thailand, keluarga Jiaravanon resmi menjadi pengendali baru perusahaan pakan budidaya perikanan dan makanan olahan ini setelah mengambil alih 45,27% dari total seluruh saham perseroan.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat