FOTO

Geliat Kaum Milenial & Gen Z Bikin Investasi di BEI Melesat

CNBC Indonesia/Andrean Kristianto, CNBC Indonesia
Selasa, 30/11/2021 19:42 WIB

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan investor muda dari kalangan milenial dan generasi Z mendominasi jumlah investor di pasar modal pada tahun ini.

1/6 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Pengunjung melihat gawai saat melewati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/11/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

2/6 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan investor muda dari kalangan milenial dan generasi Z mendominasi jumlah investor di pasar modal pada tahun ini. Alasan utama karena ada peningkatan minat investasi di tengah pandemi Covid-19. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

3/6 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Tercatat, jumlah investor muda dengan usia di bawah 40 tahun mencapai 1,91 juta orang atau 78,4% dari total investor sekitar 2,4 juta orang pada Juni 2021. Sementara khusus investor berusia 18-25 tahun, jumahnya 375 ribu atau 47,4% dari total investor baru pada 2021. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

4/6 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Tahun 2020 menjadi tahun kebangkitan investor ritel. Jumlah kepemilikan investor saham telah mencapai 14% artinya sebanyak 3 juta investor ritel memiliki saham Rp 1,116 triliun atau rata-rata Rp 368 juta per investor. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

5/6 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Menuju akhir tahun ini, pasar modal Indonesia sudah mulai pulih dan IHSG mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level 6.691 poin dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 8.215 triliun. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

6/6 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Dari sisi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) juga meningkat 45% menjadi Rp 13,4 triliun. Hal itu diikuti oleh frekuensi transaksi yang meningkat 91% menjadi 1,3 juta transaksi dengan volume perdagangan 20 miliar saham per harinya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)