Penasaran Kinerja Bukalapak Kuartal III-2021? Silakan Baca

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
30 November 2021 17:55
Bukalapak (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Bukalapak (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), masih membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 1,12 triliun pada periode September 2021.

Kerugian bersih tersebut membaik dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 1,39 triliun.

Mengacu laporan keuangan perusahaan sampai dengan sembilan bulan pertama ini, Bukalapak tercatat membukukan pendapatan bersih senilai Rp 1,34 triliun, naik 42,09% dari periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp 948,43 miliar.

Rinciannya, pendapatan itu bersumber dari pendapatan marketplace yang naik menjadi Rp 780,41 miliar dari periode sama tahun lalu Rp 742 miliar.

Pendapatan mitra naik menjadi Rp 496,70 miliar dari sebelumnya Rp 117,47 miliar. Sedangkan, BukaPengadaan memberi andil terhadap pendapatan perseroan senilai Rp 70,56 miliar, turun dari Rp 88,95 miliar.

Dari sisi Total Processing Value (TPV) sampai dengan September ini tumbuh 45% menjadi Rp 87,9 triliun. TPV ini juga naik dari posisi kuartal ketiga yang tercatat naik 51% menjadi Rp 31,2 triliun.

Pertumbuhan TPV Perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 25% dan kenaikan sebesar 21% pada Average Transaction Value (ATV) sepanjang 9 bulan pertama di 2020 sampai dengan September 2021.

Sebanyak 73% TPV perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Sementara itu, Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan perseroan; di mana TPV Mitra pada September naik 179% menjadi Rp 40 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. ATV Mitra pada September 2021 tumbuh sebesar 63% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Hal ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir September 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 10,4 juta, meningkat dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020.

"Perseroan terus fokus pada strategi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional," kata VP of Corporate Secretary, Perdana Arning Saputro, dalam keterangannya, Selasa (30/11/2021).

Pada periode September 2921, rasio beban operasional terhadap TPV turun menjadi 2,7% dibandingkan di periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 3,9%.

Adapun, beban operasional perseroan pada periode September ini naik 4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dikarenakan berbagai inisiatif baru yang diluncurkan oleh Bukalapak.

Bukalapak juga terus berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada September ini 15% lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Di samping peningkatan efisiensi, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas perseroan sebesar Rp 23,6 triliun pada akhir September 2021.


(sys/sys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukalapak Raih Laba Rp 1,98 T, Ternyata Sumbernya Dari Sini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular