Alamak! Perumnas Telat Bayar Gaji Karyawan, Ada Apa?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
29 November 2021 14:50
Perum Perumnas
Foto: Maket perumahan hunian Perum Perumnas di ajang Indonesia Property Expo 2018. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pengembang perumahan BUMN, Perum Perumnas didera kabar kurang sedap. Baru-baru ini, perseroan dikabarkan telat membayar gaji karyawan terhitung periode yang berakhir bulan November 2021.

Menurut pengakuan salah seorang karyawan Perumnas, kepada CNBC Indonesia menyampaikan, perusahaan disebut sedang mengalami kesulitan finansial yang cukup berat sehingga terlambat membayarkan gaji karyawannya selama 4 hari sesuai tanggal pada Perjanjian Kerja dengan Serikat Karyawan.

"Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan Pasal 54 telah dikenakan denda sebesar 5% (lima persen) per hari keterlambatan, hal ini tentu semakin memberatkan perusahaan dan dikhawatirkan menjadi next Jiwasraya dan Garuda Indonesia," ungkap karyawan tersebut, Senin (29/11/2021).

Dia menyebut, manajemen belum menyampaikan pemberitahuan lebih lanjut kepada karyawan perihal keterlambatan ini.

"Pihak perusahaan bersifat tertutup dan tidak ada pemberitahuan lebih lanjut perihal keterlambatan ini," katanya.

CNBC Indonesia sudah mengonfirmasi kabar ini kepada SVP Corporate Secretary Perum Perumnas, Dian Rahmawati. Namun, sampai berita ini diturunkan, Dian belum memberikan tanggapannya.

Sebelumnya, perseroan sempat didera isu likuiditas setelah mengalami gagal bayar pada 27 April 2020 atas surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp 200 miliar.

Kondisi keuangan Perumnas cukup berat, mengingat rasio keuangan seperti debt to equity ratio (DER) juga sudah mencapai 4x sehingga tak lagi memungkinkan perusahaan untuk melakukan refinancing.

Namun, Perumnas mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 650 miliar. Dana ini sebelumnya diajukan dalam bentuk dana talangan yang kemudian dialihkan bentuk PMN.

Dana PMNĀ senilai Rp650 miliar tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas perusahaan melalui percepatan pembangunan proyek Perumnas dengan tujuan akhir mengurangi angka backlog di Indonesia.

Manajemen Perumnas menyiapkan beberapa alternatif langkah untuk dapat memacu kinerja perseroan.Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengaku tengah mengkaji beberapa alternatif untuk memperbaiki kondisi keuangan.

"Kami tengah mengkaji beberapa alternatif strategi yang dapat meng-akselerasi kondisi keuangan Perumnas ke figur yang lebih baik lagi," tegas Budi dalam keterangannya, Sabtu (30/5/2020).

"Strategi efisiensi operasional sudah pasti berada di dalam bucket strategi yang disiapkan ini, termasuk di dalamnya perbaikan proses bisnis. Sebagai contoh, kami akan menerapkan strategi Turn-Key kepada para kontraktor, sehingga pembayaran konstruksi baru akan dilakukan pada saat terselesaikannya pembangunan proyek tersebut. Hal ini akan semakin menyehatkan kondisi cash flow Perumnas ke depannya."


(sys/sys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Besaran Gaji Karyawan di BUMN, Gede Mana Dibanding PNS?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular