Masih Pagi Harga Minyak Udah Terbang-terbangan Gini Yak...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 November 2021 07:25
Ilustrasi Pertamax Turbo
Ilustrasi SPBU (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia melesat pada perdagangan pagi ini. Maklum, harga si emas hitam sudah anjlok berminggu-minggu. Harga yang sudah 'murah' membuat investor kembali melirik dan memborong kontrak minyak.

Pada Senin (29/11/2021) pukul 06:45 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 74,97/barel. Melonjak 3,09% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 71/barel. Melejit 3,9%.

Pekan lalu, harga brent ambles 7,82% secara point-to-point. Ini membuat harga mengalami koreksi selama lima minggu beruntun. Dalam lima minggu tersebut, harga ambrol nyaris 15%.

Sedangkan harga light sweet minggu lalu rontok 10,45%. Seperti brent, harga minyak yang diproduksi di Amerika Serikat (AS) ini juga turun selama lima pekan berturut-turut. Dalam periode tersebut, harga jatuh 18,63%.

So, tidak heran investor getol mengoleksi kontrak minyak pagi ini. Soalnya harga memang sudah dikorting besar-besaran.

Halaman Selanjutnya --> Waspada Varian Omicron!

Namun ke depan, sepertinya prospek harga minyak baka suram. Virus corona varian baru, omicron, bakal menjadi risiko besar bagi pergerakan harga minyak.

Varian yang kali pertama terdeteksi di Afrika Selatan ini disebut-sebut lebih berbahaya. Tidak hanya itu, virus corona varian omicron pun bisa mengelabuhi sistem imun tubuh yang dibentuk oleh vaksin. Jadi mereka yang sudah divaksin pun tidak aman.

Oleh karena itu, bukan tidak mungkin pengetatan pembatasan sosial (social distancing) akan kembali berlaku di banyak negara. Saat orang-orang kembali #dirumahaja, maka permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) tentu menurun. Otomatis harga minyak mentah ikut turun.

"Ini tidak bagus. (Varian omicron) akan menambah lemah proyeksi yang sudah suram," ucap seorang delegasi Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC), seperti dikutip dari Reuters. OPEC rencananya akan menggelar pertemuan pada 2 Desember mendatang.

"Saya sangat khawatir. Ada begitu banyak ketidakpastian," delegasi lain menambahkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular