Depo Bangunan Crazy Rich Surabaya Listing, Saham DEPO Melesat

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 November 2021 11:28
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bisnis ritel bahan bangunan, PTCaturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (25/11/2021).

Perseroan dicatatkan di papan utama bursa dengan melepas sebanyak 1,024 miliar saham baru yang setara 15,08% dari modal dan ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran umum Rp 482 per saham. Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan akan meraih dana senilai Rp 493,56 miliar.

Saat debut perdana, saham DEPO terpantau bergerak menguat 24,48% ke level Rp 600 per saham setelah ditransaksikan sebanyak lebih dari 28 ribu kali dengan volume 277,49 juta saham. Adapun, nilai kapitalisasi pasar DEPO di BEI mencapai Rp 4,07 triliun.

Rencananya, sebagian dana yang diperoleh perusahaan dari IPO atau sebesar 18% akan digunakan untuk meningkatkan belanja modal, baik untuk pembukaan gerai baru maupun renovasi gerai-gerai perseroan. Adapun, setiap gerai baru yang akan dibuka memiliki luas 4.000 meter persegi.

Perseroan berencana untuk memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah, Pulau Sumatera, dan daerah lainnya.

Direktur Utama Depo Bangunan, Kambiyanto Kettin berharap, dengan melantainya Depo Bangunan di BEI akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham maupun pemangku kepentingan terkait sesuai dengan transformasi bisnis yang dilakukan perseroan.

"Strategi ekspansi tersebut tentunya dengan memperhatikan perkembangan kondisi pandemik beserta mitigasi risiko untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya.

Kambiyanto menargetkan, pada tahun depan, penjualan perseroan akan tumbuh 12% terutama ditopang oleh beroperasinya gerai baru.
Perseroan berencana untuk memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah, Pulau Sumatera, dan daerah lainnya.

"Tahun ini Depo Bangunan segera membuka gerai ke-10 di Jember yang sempat tertunda karena pandemi dan akan disusul di awal tahun 2022 gerai ke-11 di Pondok Gede Bekasi. Kami juga sudah memiliki lahan untuk gerai ke-12 di Rungkut Surabaya yang segera dibangun di 2022" ungkap Kambiyanto.

Sebagai informasi, perusahaan bergerak di bisnis supermarket bahan bangunan. Perseroan membuka gerai pertamanya pada 1996 di Kalimalang, Jakarta Timur.

Depo Bangunan dimiliki oleh empat shareholder, yakni Kambiyanto Kettin sebagai pendiri yang juga menjabat sebagai direktur utama perseroan. Johnny Liyanto, PT Buanatata Adisentosa dan PT Tancorp Surya Sukses.

Bertindak sebagai ultimate beneficial owner (pemilik manfaat terakhir) dan pengendali perseroan adalah Budyanto Totong, Hermanto Tanoko dan Kambiyanto Kettin.

Diketahui, Hermanto Tanoko adalah pengusaha asal Surabaya yang menjadi Group CEO Tancorp Abadi Nusantara yang membawahi 8 subholding perusahaan. Salah satu anggota holdingnya adalah produsen cat merek merek Avian.

Adapun, Budyanto Totong menjabat sebagai Direktur Utama di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP), perusahaan holding dan operasional memiliki berbagai perusahaan entitas yang bergerak di berbagai model bisnis. Entitas CSA bergerak di bidang distribusi, ritel moderen seperti Mitra10 dan Atria.

Dalam IPO ini, perusahaan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo menyampaikan, pada saat pooling, DEPO mengalami kelebihan permintaan sebanyak 14,73 kali.

Tercatat, sampai dengan Desember 2020, perseroan memiliki 600 ribu member tercatat. Lebih dari 60% member aktif melakukan transaksi. Saat ini, Depo Bangunan menghadirkan lebih dari 97.000 produk pilihan atau SKU dari 1.500 brand di industri bahan bangunan.

D

Bersamaan dengan melantainya Depo Bangunan, BEI hari ini juga kedatangan emiten baru, yakni perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan alat tulis kantor merk Bantex, PT Perma Plasindo Tbk (BINO).

Perseroan dicatatkan di papan pengembangan bursa dengan melepas sebanyak 435.000.000 saham. Besaran saham itu setara dengan 20% dari modal di setor dan ditempatkan perseroan dengan harga penawaran umum Rp 138 per saham. Sehingga, dari IPO ini, perseroan meraih dana sebesar Rp 60,03 miliar.

Saat debut perdana, saham BINO terpantau menguat 18,84% ke level Rp 164 per saham setelah diperdagangkan sebanyak lebih dari 35 ribu transaksi dengan volume 505,36 juta saham. Nila kapitalisasi BINO di BEI tercatat senilai Rp 356,70 miliar.

Dari aksi korporasi ini, Perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp 60 miliar dimana dana yang diperoleh ini sebagian besar sekitar 63% akan digunakan untuk pelunasan utang pada pihak ketiga.

Utang ini sebelumnya digunakan untuk melakukan pembelian aset tanah dan bangunan yang digunakan untuk operasional perseroan. Ini akan menghemat biaya sewa gudang dan kantor. Secara keseluruhan, perbaikan tersebut akan semakin meningkatkan profitabilitas perseroan dalam jangka panjang. Sisa dana sekitar 37% akan digunakan untuk pembelian mesin dan menambah modal kerja perseroan.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular