Mau Belajar Analisis Teknikal, Cek Penjelasan Ini

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
24 November 2021 12:57
Praktisi Pasar Modal, Andy Senjaya
Foto: Praktisi Pasar Modal, Andy Senjaya

Jakarta, CNBC Indonesia - Analisis teknikal menjadi hal yang penting dalam kegiatan trading. Meski demikian, langkah ini tidak mudah dipahami, khususnya bagi para trader pemula.

Praktisi Pasar Modal Andy Senjaya pun memaparkan tips jitu dalam memahami teknikal analisis. Menurut dia, teknikal analisis bisa dilakukandenganmelihat grafik atau chart.

"Di chart itu kita bisa melihat di atas itu ada harga, di bawah itu ada volume. Jadi kombinasi harga dan volume. Dari informasi tadi kita bisa mengolah data-data, kira-kira kemungkinan saham naik atau turun," kata dia dalamĀ CNBC Indonesia Trader Summit and Competition 2021, Rabu (24/11/2021).

Andy menjelaskan bahwa dalam langkah ini, pelaku pasar bisa menganalisis pergerakan harga saham di masa lampau untuk menemukan kemungkinan pergerakan harga saham di masa mendatang.

"Kalau kita melihat grafik saham, misalnya dari bawah ke atas, konsisten naik ke atas, biasanya saham tersebut akan ada di dalam fase uptrend.Kemungkinan harganya akan cenderung menguat atau naik kembali," jelas Andy.

Sementara itu, saat ini Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) terhitung menunjukkan fase uptrend. Hanya saja, kata Andy, pelaku perlu memperhatikan level-level penting, seperti adanya resistance.

"Jadi untuk lebih memahami kita melihat pergerakan harga daripada volume. Volume tersebut apabila ketika ada pergerakan harga naik ke atas, kemudian volume meningkat,artinyaada buyer yang besar, yang masuk ke dalam saham tersebut. Sehingga bisa membuat pergerakan harga saham direction naik ke atas," ungkapnya.

Di samping itu, Andy juga menjelaskan strategi dalam melakukan buy on weakness. Bagi swing trading, buy on weakness bisa dilakukan ketika tren saham tidak terjadi bullish.

"Jadi kita bisa mencari support yang aman untuk kita bisa melakukan pembelian saham. Dan ketika harganya naik, kita bisa melakukan penjualan," lanjut dia.

Adapun sebagai pelaku pasar yang menerapkan metode swing trading, Andy menyarankan untuk melakukan strategi bertahap atau dicicil dalam menempatkan investasinya. Hal ini dilakukan ketika melihat potensi terjadinya pullback yang menyebabkan harga saham mengalami koreksi di kemudian hari.

"Misal pembelian pertama masuk 50%. Kemudian nanti kita akan lihat kondisi di hari kedua. Kalau ada pullback dan masih dalam hitungan koreksi sehat, saya akan kembali masuk 30-20% di hari berikutnya. Tapikalau sudahmenarik, secara analisisi sudah solid, saya akan masuk 100%," tegasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut: Kapitalisasi Pasar Modal RI di Bawah India & Malaysia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular