Kripto Big Cap Bangkit, Setelah Babak Belur dari Awal Pekan
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bitcoin, ethereum, dan kripto berkapitalisasi pasar besar lainnya terpantau berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan Rabu (24/11/2021) pagi waktu Indonesia, karena investor mulai kembali masuk ke pasar kripto setelah terkoreksi selama dua hari beruntun.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:05 WIB, mayoritas kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) menguat pada hari ini. Hanya koin digital altcoin yakni solana dan cardano yang masih diperdagangkan di zona merah.
Solana melemah 0,58% ke level harga US$ 218,54/koin atau setara dengan Rp 3.125.122/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.300/US$) dan cardano merosot 3,93% ke level US$ 1,72/koin atau Rp 24.596/koin.
Sedangkan sisanya diperdagangkan di zona hijau pada pagi ini. Bitcoin menguat 0,45% ke level harga US$ 57.149,25/koin atau setara dengan Rp 817.234.275/koin, ethereum melesat 4,02% ke level US$ 4.307,72/koin atau Rp 61.600.396/koin, binance coin melonjak 4,11% ke US$ 588,31/koin (Rp 8.412.833/koin), dan dogecoin bertambah 2,22% ke US$ 0,2254/koin (Rp 3.223/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.
Bitcoin berhasil rebound ke kisaran level US$ 57.100 pada pagi hari ini, setelah selama dua hari beruntun terkoreksi ke kisaran level US$ 56.000. Tak hanya bitcoin, ethereum dan sebagian besar kripto big cap juga terpantau berbalik arah ke zona hijau.
Meskipun mulai rebound, tetapi beberapa analis memperkirakan bahwa volume perdagangan kripto cenderung menurun pada pekan ini, karena adanya libur nasional di AS, yakni hari Thanksgiving pada Kamis (25/11/2021) besok.
"Tiga tahun terakhir kami melihat volatilitas menurun setiap kali pada saat libur hari Thanksgiving, hali ini bisa jadi karena rotasi akhir bulan dan adanya jatuh tempo dari opsi bitcoin," tulis CryptoQuant dalam postingan blog-nya, dikutip dari CoinDesk.
Di lain sisi, The bitcoin Fear & Greed index, indeks yang mengukur emosional investor di bitcoin berada di level terendah sejak akhir September, yang mendahului pemulihan harga bitcoin.
Indeks menunjukkan pelaku pasar berada dalam mode fear, di mana beberapa analis melihat sebagai sinyal yang berlawanan karena pembeli secara bertahap kembali ke pasar kripto.
"Biasanya di pasar bull, indeks menunjukkan greed atau extreme greed untuk waktu yang lebih lama dengan menyentuh sedikit zona fear, seperti yang kita lihat pada musim semi ini," kata Arcane Research dalam risetnya, dilansir dari CoinDesk.
Cryptocurrency alternatif (altcoin) mendapatkan tenaga dari koreksi bitcoin yang menunjukkan bahwa trader cenderung mengambil lebih banyak risiko karena aksi jual baru-baru.
Sebelumnya pada Selasa (23/11/2021) kemarin waktu Indonesia, koin digital altcoin yang sudah menggunakan platform smart contract, yakni avalanche sempat berhasil masuk ke jajaran 10 kripto berkapitalisasi pasar besar mendepak posisi dogecoin, di mana kapitalisasi pasar avalanche saat itu mencapai US$ 30,06 miliar.
Avalanche (AVAX) pada perdagangan kemarin pun sempat menguat lebih dari 1% ke kisaran level US$ 130, di saat 10 kripto big cap sedang berjatuhan.
Koin digital ini juga sempat menorehkan kinerja positifnya di saat kripto big cap sedang berjatuhan. Pada pekan lalu, Avalanche sempat melesat hingga sekitar 31%. Selama tujuh hari terakhir, Avalanche masih membukukan penguatan sekitar 26%.
Namun pada pagi hari ini, avalanche terpantau terkoreksi nyaris 10% ke kisaran level US$ 120. Kapitalisasi pasarnya pun kembali menurun menjadi US$ 27,4 miliar dan kini kembali berada di posisi ke-11 atau di bawah persis dogecoin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)