Outlook 2022: Saham Bank, Properti hingga Telco Bakal Cuan

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 November 2021 15:35
Kepala Ekonom PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat
Foto: Kepala Ekonom PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Tanah Air di tahun 2022 diyakini akan lebih prospektif seiring dengan tren pemulihan ekonomi nasional.

Director for Investment Strategy PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat menilai, investasi di pasar saham akan lebih memberikan imbal hasil yang lebih atraktif dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Untuk itu, Budi menyebut ada beberapa sektor saham yang berpotensi tumbuh di tahun depan. Pertama, adalah sektor perbankan.

Sektor perbankan diyakini masih berpotensi tumbuh dan memberikan imbal hasil yang baik seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun depan.

Meski begitu, dominasi sektor finansial di pasar keuangan akan cukup berdampak pada performa IHSG terkait dengan sentimen rencana konsolidasi emiten di sektor keuangan, terutama perbankan.

"Pasar modal Indonesia 37% didominasi oleh sektor keuangan [bank], terjadinya konsolidasi akan mempengaruhi kinerja IHSG," kata Budi Hikmat, di acara CNBC Indonesia Award, Selasa (23/11/2021).

Sektor yang berpotensi tumbuh lainnya, lanjut Budi adalah di sektor otomotif dan properti. Kedua sektor ini semenjak kuartal kedua menunjukkan tren perbaikan dari sisi penjualan. Membaiknya penjualan otomotif dan properti juga tidak terlepas dari insentif pemerintah yang melonggarkan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk properti dan kendaraan sampai dengan Desember 2021.

Selanjutnya adalah emiten di sektor telekomunikasi. Seperti diketahui, selama masa pandemi, sektor telekomunikasi cukup diuntungkan dengan aktivitas bekerja dari rumah (work from home) yang meningkatkan permintaan konsumsi data internet.

"Kita suka, industri telekomunikasi, perusahaannya memiliki power untuk bisa meningkatkan earnings," kata Budi menambahkan.

Terakhir, sektor yang menarik untuk berinvestasi adalah emiten di sektor pertambangan yang terkait dengan kebutuhan komponen baterai kendaraan listrik seperti nikel. Pasalnya, di China, saat ini sudah banyak perusahaan yang memproduksi baterai kendaraan listrik yang melangsungkan penawaran umum perdana saham.

"Sektor pertambangan boleh dibilang punya prospek bagus, apalagi pemerintah bisa meningkatkan nilai tambah," bebernya.


(sys/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hitung Mundur Tapering, Fund Manager RI Pasang Kuda-kuda!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular