
Terungkap! Ini Penyebab Saham Mitratel Ambles Hari Pertama

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan analis menilai harga penawaran saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel terbilang mahal dibanding dengan saham-saham emiten di sektornya. Namun demikian, hal ini sebanding peluang pertumbuhan perusahaan ke depannya.
Analis PT Shinhan Sekuritas Indonesia Anissa Septiwijaya mengatakan dari harga penawaran Mitratel di Rp 800/saham, menunjukkan price to earning ratio (PER)j 48,8x. Angka ini lebih tinggi dibanding dengan emiten di sektor yang sama.
"Untuk MTEL sendiri berdasarkan harga IPO di Rp 800 jika dilihat dari PE berada di sekitar 48,8x. Sementara pesaingnya TOWR [PT Sarana Menara Nusantara Tbk ] dan TBIG [PT Tower Bersama Infrastructure Tbk] masing-masing sebesar 17,7x dan 48,5x," kata Anissa kepada CNBC Indonesia, Senin (22/11/2021).
Sedangkan jika dilihat secara EV/EBITDA (enterprise value per laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi), MTEL cenderung lebih tinggi dibanding TOWR, namun lebih rendah dibanding TBIG.
Dengan asumsi tersebut, harga saham MTEL dinilai lebih premium ketimbang dengan harga saham TOWR saat ini.
"Namun secara market share sendiri kita tahu MTEL terbesar di pasar menara telekomunikasi dan sangat memiliki peluang yang besar juga untuk terus meningkatkan kinerjanya terlebih net debt/EBITDA MTEL juga masih rendah," tandas dia.
Untuk diketahui, Mitratel baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin ini. Saham perusahaan dilepas di harga Rp 800/saham dengan jumlah 23.493.524.800 dan menghasilkan dana senilai Rp 18,79 triliun.
Di pembukaan perdagangannya, saham ini dibuka di Rp 850/saham saat pembukaan, meski tak bertahan lama.
Dalam perdagangan intra day, saham ini sempat menyentuh harga terendahnya di Rp 775/saham dan tertinggi di Rp 890/saham.
Hingga pukul 14.00, saham ini sudah diperdagangkan dengan volume 1,11 miliar dengan nilai Rp 887,10 miliar dan sebanyak 61.424 kali. Asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 126,83 miliar.
(mon/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tancap Gas di 2022, MTEL Siapkan 4 Fokus Bisnis