
Austria Lockdown Total, IHSG Masih Kuat Cetak Rekor?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan penguatan 1,04% ke 6.720,263 sepanjang pekan lalu. Level tersebut hanya sedikit di bawah rekor tertinggi sepanjang masa 6.720,988, yang dicapai Jumat (19/11).
Dengan demikian, IHSG berpeluang besar kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin (22/11). Tetapi tantangannya akan cukup berat, sebab ada sentimen negatif dari Barat.
Kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Eropa terus mengalami peningkatan. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) bahkan mengatakan 500.000 orang bisa meninggal hingga Maret tahun depan jika tidak segera mengambil tindakan guna meredam penyebaran virus corona.
Austria, sudah mengumumkan akan melalukan lockdown total mulai Senin hari ini hingga 12 Desember mendatang, bahkan bisa lebih panjang lagi. Akibat kasus yang terus menanjak, Austria kini mewajibkan warganya melakukan vaksinasi mulai Februari 2022.
Secara teknikal, peluang penguatan IHSG terbuka melihat pergerakannya Jumat pekan lalu yang membentuk pola White Marubozu.
Suatu candle stick dikatakan membentuk pola White Marubozu ketika harga open sama dengan low dan close sama dengan high.
![]() Foto: Refinitiv |
White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat, secara psikologis menunjukkan aksi beli mendominasi pasar.
Namun, melihat indikator Stochastic yang berada di wilayah jenuh beli (overbought) pada grafik harian dan 1 jam, ada risiko IHSG akan mengalami koreksi.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Artinya, ketika IHSG mencapai overbought, maka ada risiko akan mengalami penurunan. Level psikologis 6.700 menjadi support terdekat, jika ditembus IHSG berisiko terkoreksi ke 6.665.
Sementara selama bertahan di atas support, IHSG berpeluang menguat memecahkan rekor tertinggi lagi dan menuju 6.750.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
