
Ampun! Boncos Ga Kira-kira Nih, Bitcoin Cs Ambruk Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bitcoin dan kripto besar lainnya kembali diperdagangkan di zona merah pada perdagangan Jumat (19/11/2021) pagi waktu Indonesia, setelah sempat rebound ke zona hijau pada perdagangan Kamis (18/11/2021) kemarin.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:16 WIB, dari kesepuluh kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya, hanya koin digital berjenis stablecoin, yakni tether dan USD coin yang masih bertahan di zona hijau, meskipun hanya naik tipis-tipis.
Sedangkan sisanya terpantau kembali terkoreksi pada pagi hari ini. Bitcoin yang sehari sebelumnya sempat kembali ke level psikologis di US$ 60.000, kini kembali diperdagangkan di kisaran US$ 58.000. Bitcoin ambles 6,14% ke level harga US$ 56.787,50/koin atau setara dengan Rp 806.382.500/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.200/US$).
Sedangkan ethereum juga ambrol 5,86% ke level 4.054,24/koin atau Rp 57.570.208/koin, binance coin ambruk 8,44% ke US$ 535,62/koin (Rp 7.605.804/koin), dan solana anjlok 10,14% ke US$ 197/koin (Rp 2.797.400/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.
![]() |
Dalam tujuh hari terakhir, kripto big cap tercatat ambles dengan kisaran 15% hingga 16%. Bahkan, kapitalisasi pasar terendah dari 10 kripto yang sebelumnya di atas US$ 30 miliar, pada hari ini ada yang di bawah tipis dari US$ 30 miliar, yakni dogecoin yang kapitalisasi pasarnya sebesar US$ 29 miliar per hari ini.
Bitcoin kembali turun dan diperdagangkan di kisaran level US$ 58.000 pada pagi hari ini, di mana trader kesulitan menemukan alasan spesifik untuk penurunan baru-baru ini, tetapi mereka terkejut karena pasar tiba-tiba terlihat lebih lemah dari pekan lalu ketika harga bitcoin melonjak ke level tertinggi sepanjang masa nyaris menyentuh US$ 69.000.
"Penurunan akan tumbuh dalam kepercayaan," kata Matt Blom, head of sales and trading di perusahaan aset digital Eqonex, dikutip dari CoinDesk.
"Penyelidikan terus-menerus mereka terhadap level yang lebih rendah sejauh ini terbukti gagal, tetapi satu penutupan di bawah level US$ 58.850 akan meningkatkan kepercayaan diri mereka, namun harganya akan turun terlebih dahulu ke US$ 56.670," tambah Blom.
Potensi katalis yang mempengaruhi pasar kripto pada hari ini terkait dari Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden yang berencana untuk menunjuk calon ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam beberapa hari ke depan.
Analis juga sedang mengevaluasi dari dua calon terdepan Ketua The Fed saat ini, yakni Jerome Powell atau Gubernur Fed, Lael Brainard.
Faktor-faktor yang harus dievaluasi termasuk sikap mereka tentang bagaimana memerangi inflasi yang meningkat pesat dan seberapa cepat bank sentral AS mungkin mendorong untuk meluncurkan dolar digital.
Namun, beberapa analis lainnya menilai bahwa kembali terkoreksinya pasar kripto pada hari ini karena perkembangan peraturan terkait industri kripto.
"Pejabat bank sentral mengatakan perubahan tren dan perkembangan di sisi peraturan serta moneter juga dapat menghentikan keuntungan untuk aset digital," kata Freddie Evans, trader di broker aset digital yang berbasis di Inggris, GlobalBlock, menulis dalam email kepada CoinDesk.
Pada Kamis kemarin waktu AS, anggota parlemen AS memperkenalkan undang-undang untuk mengubah ketentuan terkait kripto dalam undang-undang infrastruktur bipartisan yang telah ditandatangani pada awal pekan ini. Amandemen yang diusulkan dapat mengklarifikasi aturan pajak tertentu untuk industri kripto.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Libur Tahun Baru Imlek 2023, Apa Kabar Harga Bitcoin Cs?