
Wall Street Dibuka Melemah Merespons Data Klaim Pengangguran

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) tertekan pada pembukaan perdagangan Kamis (18/11/2021), setelah rilis klaim tunjangan pengangguran ternyata lebih buruk dari perkiraan.
Rilis klaim tunjangan pengangguran mingguan per pekan lalu tercatat di angka 268.000 atau lebih buruk dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 260.000, dari posisi pekan sebelumnya 267.000 klaim.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 42 poin (-0,1%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 30 menit kian parah menjadi 253,5 poin (-0,71%) ke 35.677,52. S&P 500 susut 10,5 poin (-0,22%) ke 4.678,18. Nasdaq turun 44,3 poin (-0,28%) ke 15.877,25.
Saham Nvidia melesat lebih dari 10% di sesi pembukaan setelah mencetak laba bersih dan pendapatan yang melampaui ekspektasi, serta merilis proyeksi pendapatan yang bullish. Penjualan divisi pusat data naik 55% secara tahunan sedangkan divisi game melesat 42%.
Di sisi lain, saham Advanced Micro Devices ikut menguat dengan reli sebesar 4% sementara Micron Technology tumbuh sekitar 2%. Saham Boeing ikut menguat sebesar 1% menyusul kenaikan peringkat dari JPMorgan.
Sementara itu, saham Cisco Systems anjlok 8% menyusul pelemahan target pendapatan akhir tahun ini setelah omzetnya per kuartal III-2021 meleset dari target. Saham Kraft Heinz juga anjlok lebih dari 2% setelah perseroan mengumumkan penawaran publik sahamnya putaran II.
Pada Rabu, indeks Dow Jones Industrial Average ambrol 211 poin, terseret oleh koreksi saham Visa sebesar 4,7%. Indeks S&P 500 melemah 0,26%, Nasdaq tertekan 0,33% sementara indeks Russell 2000 drop 1,2%.
Indeks S&P dan Nasdaq berpeluang mencetak reli mingguan di penghujung pekan ini, dan terpaut kurang dari 1% dari rekor tertingginya. Sementara itu, indeks Dow Jones terpaut 1,7% dari rekor tertinggi.
"Laporan ekonomi baru-baru ini masih kuat, tetapi pergerakan pasar saham hari ini menandakan bahwa ia sudah mendiskon siklus Covid," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group seperti dikutip CNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir