
Fundamental Disebut Kokoh, Rupiah Menguat di Jisdor dan Spot!

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sukses mempertahankan penguatan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (18/11). Bahkan, sejak awal hingga penutupan perdagangan rupiah tidak pernah mencicipi zona merah, dan mengakhiri perdagangan di Rp 14.225/US$ di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Penguatan di pasar spot tersebut membuat rupiah juga menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Kurs Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) berada di Rp 14.231/US$, menguat 0,2% dibandingkan posisi Rabu kemarin.
BI sendiri hari ini mempertahankan suku bunga acuannya setelah melangsungkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) sejak Rabu kemarin.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 November 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai RDG, Kamis (18/11/2021).
BI 7 Day Reverse Repo Rate tidak berubah sejak Maret 2021. Artinya, suku bunga acuan sudah ditahan selama sembilan bulan beruntun. Suku bunga acuan di 3,5% adalah yang terendah sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
BI juga memperkirakan nilai tukar rupiah punya ruang untuk terus menguat. Soalnya, mata uang Ibu Pertiwi punya fundamental yang kokoh.
"Secara fundamental, semua faktor mendukung pergerakan nilai tukar rupiah yang stabil bahkan apresiasi. Satu, defisit transaksi berjalan tetap rendah. Dua prospek ekonomi yang membaik. Tiga perbedaan yield (imbal hasil) Surat Berharga Negara dan US Treasury Bonds tetap menarik," papar Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi November 2021, Kamis (18/11/2021).
Sementara itu di pasar spot, rupiah hari ini masih di bawah mata uang lainnya. Hingga pukul 15:20 WIB, peso Filipina menjadi yang terbaik hari ini dengan penguatan 0,22%. Selanjutnya ada baht Thailand dan rupee India yang melengkapi 3 besar.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Ngeri! 3 Hari Melesat 3% ke Level Terkuat 3 Bulan
