
Gak Cuma Jualan Gas Pipa, Ini Rencana Ekspansi Bisnis PGN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai Subholding Gas Pertamina kini bersiap melebarkan sayap bisnisnya. Tidak lagi hanya berjualan gas pipa, ke depan juga akan masuk ke bisnis sektor perdagangan gas alam cair (LNG), petrokimia, dan turunan gas.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto dalam konferensi pers, Rabu (17/11/2021). Dia mengatakan, saat ini PGN sedang menyiapkan kajian bisnis dalam rangka melihat peluang di masa yang akan datang.
Menurutnya, pandemi Covid-19 cukup memberikan dampak kepada bisnis PGN. Oleh karena itu, PGN menyiapkan beragam bisnis di masa depan, tidak hanya untuk 2022, namun juga tahun-tahun selanjutnya.
"PGN harus eksis sebagai Subholding Gas Pertamina, dan pengembangan-pengembangan bisnis ke depan. Sedang kajian adalah akan ke sektor LNG trading, petrochem, dan turunan gas yang kita sedang kajian ke depan," ungkapnya dalam konferensi pers, Rabu (17/11/2021).
Tidak hanya itu, ke depan dia sebut PGN juga akan mendorong percepatan pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga, hingga bisa mencapai 1 juta jaringan rumah tangga.
"Tantangan bisnis dari bagian perjalanan yang dihadapi September 2021, alhamdulillah PGN upayakan setiap peluang agar operasi pelayanan dalam menjadikan energi ke semua masyarakat, pemulihan ekonomi Indonesia," lanjutnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, konsumsi gas dari pelanggan mulai pulih, hal ini nampak dari tren kinerja keuangan dan operasional PGN di triwulan III 2021.
"Capaian ini menandakan kebijakan strategis yang kami terima dari pemerintah dan diturunkan dalam kebijakan operasional PGN," ungkapnya.
Menurutnya, PGN selalu mengoptimalkan pelanggan, memperluas layanan. Saat ini PGN juga sedang melakukan pengembangan pengelolaan bisnis gas hilir, dan ke depan akan fokus mendukung pengelolaan cost efektif di sisi operasi.
"Semoga yang kami niatkan PT PGN Tbk bisa diberikan berkah kelancaran," harapnya.
PGN mencetak laba bersih sebesar US$ 286 juta atau setara Rp 4,07 triliun (kurs Rp 14.243 per dolar) hingga September 2021, naik 437% dibandingkan periode sama tahun lalu atau year on year (yoy).
Lalu volume niaga gas selama periode Januari - September 2021 sebesar 873 BBTUD, naik jika dibandingkan volume niaga gas triwulan III 2020 sebesar 812 BBTUD. Lalu penguasaan pasar sebesar 92% pangsa pasar niaga gas Tanah Air.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Transisi Energi, PGAS Beberkan Rencana Strategis Tahun Ini