KUR Jadi Penyelamat UMKM di Masa Pandemi

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
17 November 2021 18:24
BRI
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berkomitmen untuk mendukung tumbuh kembang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). BRI mampu menjadikan KUR sebagai salah satu stimulus yang tepat dari pemerintah untuk menyelamatkan para pelaku UMKM di masa pemulihan ekonomi akibat krisis pandemi Covid-19.

Ekonom senior Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Adiningsih, bahwa bank yang tergabung dalam Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) berperan strategis dalam penyaluran KUR untuk pemulihan ekonomi nasional. KUR menurutnya salah satu program pemerintah yang berperan dalam menopang ketahanan ekonomi nasional di tataran pelaku ekonomi akar rumput seperti UMKM.

"Porsinya KUR mencapai 90% lebih dari total pelaku usaha nasional. KUR sangat berperan untuk ketahanan pelaku usaha di masa pandemi Covid-19. Tidak semua bank tertarik, tapi sebagian besar anggota Himbara, seperti BRI terlibat aktif," jelas Sri Adiningsih dalam siaran pers, Rabu (17/11/2021)

Adapun pencapaian realisasi KUR selama masa pandemi pada 2020 adalah sebesar Rp 198,53 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan masa pra-Covid 2019 yang nilainya mencapai sekitar Rp 140,1 triliun. Sejak Januari hingga September 2021, penyaluran KUR telah mencapai 63% dari target tahun ini yang nilainya sebesar Rp 285 triliun.

BRI sebagai bank yang fokus pada segmen UMKM, memimpin penyaluran KUR secara nasional dengan angka tertinggi. Hingga posisi September 2021, BRI mencatat realisasi penyaluran KUR mencapai Rp 139,87 triliun kepada 4,8 juta nasabah. Angka realisasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyaluran KUR oleh BRI sepanjang 2020 lalu, yakni sebesar Rp 138,54 triliun.

Bank dengan jaringan terbesar dan tersebar di Indonesia ini selalu berupaya menjaga kualitas KUR yang disalurkannya agar konsisten terjaga dengan baik. Per September 2021, BRI mencatat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) sekitar 1,16%. Sektor produksi mendominasi penyaluran KUR BRI dengan komposisi mencapai 58%.

"Dengan jaringan terbesar dan tersebar, serta didukung oleh human capital yang andal dan berpengalaman, kami optimistis mampu menyalurkan KUR sesuai dengan nilai yang telah dialokasikan pemerintah untuk 2021, yakni sebesar Rp 195 triliun," ujar Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto.

Selain itu, selama masa pandemi, dua tahun terakhir ini pemerintah telah mengimplementasikan sejumlah program kebijakan KUR dan pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM), salah satunya pemberian subsidi suku bunga tambahan sebesar 3% pada 2021 sehingga menjadi hanya 3% sampai akhir 2021. Bank yang tergabung dalam Himbara dianggap paling pas dalam penyaluran KUR karena bank swasta belum tentu melakukan hal tersebut.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% bertujuan untuk membantu sektor UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Adanya penambahan subisidi bunga KUR, Airlangga berharap dapat menaikkan angka pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, anggaran KUR ditingkatkan dan saat ini sudah mencapai Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun dengan bunga 3%," jelas Airlangga.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRI Siap Salurkan KUR Rp 12 Triliun di Maret 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular