
Rupanya Ini yang Jadi Biang Kerok Harga Kripto Babak Belur

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bitcoin, ethereum, dan kripto berkapitalisasi pasar di atas US$ 30 miliar masih terkoreksi pada perdagangan Rabu (17/11/2021) siang waktu Indonesia, karena investor merespons negatif dari RUU infrastruktur AS yang berisikan persyaratan pelaporan pajak kripto kontroversial.
Di tengah koreksi yang terjadi di kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap), beberapa kripto berkapitalisasi pasar di bawah US$ 25 miliar dan tentunya kripto yang harganya di bawah US$ 100 terpantau masih diperdagangkan di zona hijau pada hari ini.
Melansir data dari CoinMarketCap pada sekitar pukul 13:00 WIB, koin digital dengan kapitalisasi pasar sekitar US$ 21 miliar sekaligus koin digital alternatif (altcoin), yakni avalanche (AVAX) yang masih melesat 6,76% ke level harg US$ 96,22/koin atau setara dengan Rp 1.371.135/koin (asumsi kurs Rp 14.250/US$) pada siang hari ini.
Selain avalanche, adapula kripto yang memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$ 2 miliar dan harganya di kisaran US$ 3/koin, yakni The Sandbox (SAND) yang meroket hingga 25,72% ke level US$ 3,26/koin atau Rp 46.455/koin.
Berikut pergerakan kripto dengan kapitalisasi pasar di bawah US$ 25 miliar dan harga di bawah US$ 100 per koin.
![]() |
Di koin avalanche, selama sepekan, kripto altcoin tersebut melesat 3,74%. Sedangkan selama sebulan terakhir, AVAX telah melonjak hingga 71,16% dan dari Januari hingga kini (year-to-date/YTD), avalanche sudah meroket hingga ribuan persen, yakni 2.518%.
Sementara di koin digital SAND, dalam sepekan terakhir harganya sudah melesat hingga 26,71%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, harga SAND terbang hingga 331,57% dan meroket hingga 8.687% sepanjang tahun ini (YTD).
Pergerakan kelima kripto yang terbilang 'receh' tersebut cenderung berlawanan arah dari pergerakan kripto big cap yang hari ini terpantau terkoreksi.
Hal ini karena kelima kripto tersebut ternyata lebih digunakan oleh investor untuk ajang spekulasi, selain untuk kripto alternatif.
Terlepas dari itu, sentimen yang hadir di pasar kripto pada hari ini cenderung negatif, di mana investor cenderung merespons negatif terhadap penandatanganan rancangan undang-undang (RUU) infrastruktur bipartisan Amerika Serikat (AS) yang berisi persyaratan pelaporan pajak kripto yang kontroversial.
RUU itu akan mengharuskan semua broker kripto untuk melaporkan transaksinya di bawah kode pajak saat ini.
Pendukung industri kripto khawatir bahwa definisi dari RUU tersebut akan terlalu luas dan melibatkan entitas seperti penambang dan pihak lain yang tidak benar-benar memfasilitasi transaksi.
"Kami telah melihat RUU infrastruktur AS ditandatangani, yang telah memulai aksi jual dari para trader yang peduli dengan regulasi dan perpajakan," kata Hayden Hughes, CEO platform strategi crypto Alpha Impact, dalam newsletter-nya, dikutip dari CoinDesk.
Sentimen negatif di pasar kripto juga datang dari China, di mana Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China, mengatakan selama konferensi pers pada Selasa kemarin bahwa mereka akan terus membersihkan penambangan mata uang virtual di negara tersebut.
Awal tahun ini, China menindak keras penambangan bitcoin yang menyebabkan eksodus besar-besaran para penambang. Penambangan adalah proses intensif energi yang menghasilkan koin baru dan menyimpan log semua transaksi token digital yang ada.
Hal ini karena Beijing prihatin dengan jumlah energi yang digunakan oleh pertambangan kripto.
"Pertambangan menyebabkan konsumsi energi dan emisi karbon yang besar. Itu tidak memiliki dampak aktif untuk memimpin pengembangan industri atau kemajuan ilmiah," kata Meng Wei, juru bicara NDRC, dilansir dari CNBC International.
Presiden China, Xi Jinping mengatakan tahun lalu bahwa China bertujuan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.
NDRC mengatakan akan fokus pada perusahaan milik negara yang terlibat dalam penambangan cryptocurrency. Ia juga mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengenakan "harga listrik hukuman" terhadap mereka yang berpartisipasi dalam kegiatan penambangan cryptocurrency, tetapi membayar harga listrik perumahan.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sebut Kripto Koin Judi, Warren Buffett Punya Alasan Sendiri
