
Laba Indo Tambangraya Q3 Tembus Rp 3,8 T, Ini Pemicunya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan batu bara Grup Banpu Minerals (Singapura), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan laba bersih sebesar US$ 271 juta atau senilai Rp 3,87 triliun (kurs Rp 14.300/US$) pada periode September 2021 atau per Q3-2021.
Perolehan laba bersih ini naik signifikan 603% dari periode yang sama di tahun sebelumnya US$ 39 juta atau sekitar Rp 555,75 miliar.
Kenaikan ini menyebabkan nilai laba bersih per saham dasar meningkat menjadi US$ 0,25 per saham.
Manajemen ITMG menyebut, kenaikan laba bersih sejalan dengan kenaikan harga batu bara yang berangsur naik sejak Oktober tahun lalu dan terus berlanjut sampai dengan akhir September tahun ini ke level US$ 180,4 per ton.
Sepanjang 9 bulan pertama 2021, perusahaan mencatat perolehan rata-rata harga batu bara sebesar US$ 89,0 per ton, naik 65% dari US$ 53,8 per ton secara tahunan dengan total volume penjualan 14,8 juta ton.
Penjualan bersih tercatat sebesar US$ 1,32 miliar pada 9 bulan pertama 2021, sedangkan margin laba kotor naik 24% menjadi 40% pada sembilan bulan pertama tahun ini.
EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) tercatat sebesar US$ 514 juta pada 9 bulan pertama 2021, naik 309% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dari volume target penjualan 20,2-20,4 juta ton untuk tahun ini, seluruhnya telah memperoleh kontrak penjualan. Sebanyak 84% harga jualnya telah ditetapkan, sedangkan sisanya 16% mengacu pada indeks harga batu bara," ungkap Direktur Utama ITMG, Mulianto, dalam keterangan resmi, Selasa (16/11/2021).
Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, perusahaan telah menjual 14,8 juta ton batu bara yang meliputi Tiongkok (4,1 juta ton), Indonesia (3,2 juta ton), Jepang (2,1 juta ton), Filipina (1,4 juta ton), Thailand (1,0 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Timur, Tenggara, dan Selatan serta Oseania.
Sementara itu, sampai dengan akhir September 2021, total aset perusahaan tercatat sebesar US$ 1,5 miliar dengan total ekuitas sebesar US$ 1,3 miliar. Perusahaan memiliki posisi kas dan setara kas sebesar US$ 510 juta dengan posisi total pinjaman bank sebesar US$ 40 juta.
Perusahaan juga membagikan dividen interim sebesar US$ 94,1 juta atau setara dengan 80% dari laba bersih semester pertama 2021.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Batu Bara Rekor, Bos ITMG Yakin Harganya Bakal Melesat Lagi
