Beban Bunga Bengkak, Emiten Tambang Northstar Rugi Rp 230 M

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Senin, 15/11/2021 14:41 WIB
Foto: Doc.Delta Dunia Makmur

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan tambang batu bara milik Grup Northstar, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 16,10 juta atau sekitar Rp 229,42 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$.

Kerugian tersebut meningkat 336,01% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar US$ 3,69 juta atau sekitar Rp 51,58 miliar.

Pada periode sembilan bulan pertama ini, emiten bersandi DOID ini membukukan pendapatan sebesar US$ 596,74 juta atau sekitar Rp 8,50 triliun, meningkat 20,75% dari periode sama di tahun sebelumnya US$ 494,17 juta atau sebesar Rp 7,04 triliun.


Pendapatan ini masing-masing dikontribusi dari tiga pelanggan utama, yakni PT Berau Coal US$ 296,25 juta, PT Adaro Indonesia US$ 89,42 juta dan PT Indonesia Pratama sebesar US$ 72,07 juta.

Meningkatnya pendapatan turut diikuti oleh naiknya beban pokok pendapatan perusahaan selama sembilan bulan ini dari sebelumnya US$ 431,59 juta menjadi US$ 515,66 juta.

Sehingga, perseroan membukukan laba bruto senilai US$ 81,07 juta pada 30 September 2021 dari periode yang sama di tahun sebelumnya US$ 62,57 juta.

Perseroan juga mencatatkan beban bunga dari sebelumnya US$ 38,92 juta menjadi US$ 47,83 juta.

Total aset DOID sampai dengan 30 September 2021 sebesar US$ 1,39 miliar, meningkat dari posisi Desember 2020 sebesar US$ 974,44 juta.

Aset ini terdiri dari liabilitas US$ 1,14 miliar, naik signifikan dari Desember US$ 710,71 juta. Sementara itu, ekuitas perseroan turun menjadi US$ 248,10 juta dari posisi Desember senilai US$ 263,73 juta.

Sebagai informasi, perseroan berencana mengambilalih 51% saham perusahaan tembaga, Indokal Limited dari Asiamet Resources Limited. Perseroan saat ini masih menjalani proses uji tuntas atas aset tersebut. Hasilnya akan menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan ke tahap akuisisi aset.

Indokal adalah induk perusahaan PT Kalimantan Surya Kencana (KSK), sebuah perusahaan yang memiliki ijin Kontrak Karya atas sebuah tambang tembaga (copper) di Kalimantan Tengah. Adapun, nilai pengambilalihan saham ini mencapai US$ 50 juta atau setara dengan Rp 710 miliar, asumsi kurs Rp 14.200/US$, yang akan dibayarkan secara bertahap melalui suntikan modal dan lainnya ke proyek milik Indolokal.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pizza Hut Indonesia Cetak Laba di Kuartal I-2025