Mau Caplok Tambang Australia Rp 710 M, Begini Kata Northstar!
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pertambangan batu bara Grup Northstar milik Patrick Walujo dan Glenn Sugita, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menjelaskan duduk persoalan rencana akuisisi 51% saham perusahaan tembaga, Indokal Limited dari Asiamet Resources Limited.
Hal itu disampaikan manajemen DOID lantaran mendapatkan pertanyaan dari BEI terkait dengan akuisisi ini.
Manajemen DOID menjelaskan perseroan saat ini belum melakukan transaksi akuisisi 51% saham Indolokal tetapi baru menjalani proses uji tuntas atas aset tersebut. Hasilnya akan menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan ke tahap akuisisi aset.
Indokal adalah induk perusahaan PT Kalimantan Surya Kencana (KSK), sebuah perusahaan yang memiliki izin Kontrak Karya atas sebuah tambang tembaga (copper) di Kalimantan Tengah. Kontrak ini termasuk Proyek Tembaga BKM (BKM Copper Project).
Adapun, nilai pengambilalihan saham ini mencapai US$ 50 juta atau setara dengan Rp 710 miliar, asumsi kurs Rp 14.200/US$, yang akan dibayarkan secara bertahap melalui suntikan modal dan lainnya ke proyek milik Indolokal.
Perseroan sebelumnya telah menandatangani Heads of Agreement dengan Asiamet, yang bersifat tidak mengikat (nonbinding), yang bertujuan untuk menyepakati hak eksklusif Perseroan selama 90 hari sejak tanggal perjanjian untuk menyelesaikan proses uji tuntas.
"Rincian penawaran investasi dari Asiamet kepada DOID,pelaksanaannya bergantung dari hasil uji tuntas dan kesepakatan Perjanjian definitif yang akan diputuskan dalam kurun waktu periode eksklusif," kata Corporate Secretary DOID, Olga Oktavia Patuwo, dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (12/11/2021).
Olga menambahkan, mengingat perjanjian tersebut masih bersifat kondisional dan belum definitif, maka perseroan belum dapat memberikan informasi mengenai sumber pendanaan dari rencana transaksi tersebut.
Selain itu, perjanjian ini juga belum dapat digunakan sebagai basis kualifikasi Transaksi Material berdasarkan POJK 17/POJK.04/2020 karena pokok kesepakatan yang terkandung tidak mengikat secara hukum dan masih dapat berubah.
Perseroan juga belum dapat memberikan kepastian tanggal mulai dikonsolidasikannya kinerja keuangan Indokal pada laporan keuangan perseroan.
"Namun, perseroan bermaksud mendasari keputusannya atas investasi terhadap Indokal berdasarkan hasil uji tuntas dan hanya jika investasi tersebut memberikan nilai tambah yang memadai bagi perseroan," ungkap manajemen DOID.
Presiden Direktur Delta Dunia Makmur Ronald Sutardja sebelumnya mengatakan, Asiamet menjadi peluang strategis bagi perusahaan untuk masuk ke bisnis pertambangan tembaga. Ini merupakan bagian dari usaha perusahaan untuk mendiversifikasi bisnisnya di luar layanan kontrak penambangan.
"BKM adalah proyek yang menarik dengan ekonomi yang kuat dan memiliki jalur pembangunan yang jelas. Tim manajemen Asiamet berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang patut ditiru dalam mengembangkan proyek mineral," kata Ronald.
Executive Chairman Asiamet Resources Tony Manini mengatakan transaksi ini menetapkan jalur yang jelas untuk pembiayaan dan pengembangan proyek tembaga BKM dan Kontrak Karya KSK yang lebih luas.
"Perusahaan sekarang akan bekerja secara eksklusif dengan DOID untuk menyelesaikan uji tuntas yang diperlukan dan dokumentasi yang mengikat untuk persetujuan pemegang saham," kata dia.
Untuk diketahui, DOID merupakan pemegang saham Asiamet sebesar 15,36%, di mana Asiamet adalah perusahaan tambang Australia yang tercatat di London Stock Exchange (LSE) dengan kode saham ARS.
(tas/tas)