Sinyal Kuat IHSG ke 6.700, Begini Penjelasan Pelaku Pasar

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Jumat, 12/11/2021 08:32 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat menyentuh level tertingginya dalam empat tahun terakhir, secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguji level batas atas barunya di level 6.700 pada perdagangan menjelang akhir pekan ini.

Pada perdagangan Kamis (11/11/2021), IHSG ditutup menguat 0,12% ke level 6.691,34 dengan nilai transaksi Rp 10,69 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 245,93 miliar.

NH Korindo Sekuritas mencermati, terdapat katalis yang menjadi perhatian pelaku pasar, antara lain, dari bursa saham AS ditutup variatif pada perdagangan kemarin dengan Dow Jones melemah 0,44% dan Nasdaq berhasil rebound 0,52%.


Sektor energi kembali menguat di tengah prospek positif akan meningkatnya permintaan pasca dibukanya kembali travel ban di beberapa negara.

Sementara itu, angka klaim pengangguran mingguan kembali turun ke level 267 ribu, sekaligus menjadi titik terendah sejak dimulainya pandemi Covid-19.

Dari dalam negeri, penguatan IHSG sepanjang pekan ini berhasil mengantarkan indeks acuan ke rekor penutupan tertinggi baru di 6.691.

"Menjelang akhir pekan, indeks acuan berpotensi untuk terkena aksi profit taking dengan proyeksi rentang pergerakan di 6.620 - 6.750," ungkap NH Korindo Sekuritas, Jumat (12/11/2021).

Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengungkapkan, IHSG berhasil mengekor Dow Jones untuk mencetak all time high (ATH) dalam pencapaian intraday dan pencapaian penutupan juga berada dalam posisi ATH, keseriusan kenaikan akan nampak jika dalam beberapa hari mendatang IHSG masih mampu ditutup di atas ATH secara beruntun.

"Saat ini, IHSG untuk sementara terlihat cukup dapat bertahan walaupun secara capital inflow belum terlihat kenaikan yang cukup signifikan ditunjang dengan potensi adanya pembalikan arah dari harga komoditas yang sudah mengalami kenaikan cukup tinggi," kata William.

Dengan demikian, IHSG akan diperdagangkan pada rentang 6.589 sampai dengan 6.713.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"