Gainers & Losers Sesi II

Saham 'Tidur' Jadi Juara, tapi Bank Mini Bikin Investor Mules

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
11 November 2021 16:25
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten budi daya udang dan ikan serta produsen makanan olahan PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) dan emiten penyedia jasa penyewaan modem wifi PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) bercokol di daftar top gainers pada penutupan pasar, Kamis (11/11/2021).

Sementara, dua saham bank mini (dengan modal inti di bawah Rp 6 triliun), seperti PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) dan emiten induk Grup Emtek PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) tersungkur di deretan top losers.

Setelah bergerak naik-turun seharian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya melampaui level tertinggi sepanjang sejarah yang terakhir dicapai pada 19 Februari 2018 di 6.689,29. Bahkan, selang 10 menit setelah pembukaan pasar pagi tadi, IHSG sempat menyentuh level 6.702.

IHSG naik 0,12% ke posisi 6.691,34 pada penutupan sesi II perdagangan Kamis (11/11).

Menurut data BEI, 248 saham naik, 271 saham me dan saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,73 triliun dan volume perdagangan mencapai 23,54 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 277,46 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 31,44 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (11/11).

Top Gainers

  1. Temas (TMAS), saham +24,48%, ke Rp 600, transaksi Rp 42,7 M

  2. Yelooo Integra Datanet (YELO), +24,43%, ke Rp 326, transaksi Rp 33,1 M

  3. Central Proteina Prima (CPRO), +21,43%, ke Rp 68, transaksi Rp 303,8 M

  4. Cahayasakti Investindo Sukses (CSIS), +21,24%, ke Rp 137, transaksi Rp 78,7 M

  5. Karya Bersama Anugerah (KBAG), +12,50%, ke Rp 81, transaksi Rp 99,1 M

Top Losers

  1. Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP), saham -6,93%, ke Rp 470, transaksi Rp 46,4 M

  2. Bank Bumi Arta (BNBA), -6,12%, ke Rp 2.300, transaksi Rp 79,7 M

  3. Elang Mahkota Teknologi (EMTK), -4,61%, ke Rp 1.965, transaksi Rp 75,2 M

  4. Bank MNC Internasional (BABP), -4,35%, ke Rp 220, transaksi Rp 31,9 M

  5. Arkha Jayanti Persada (ARKA), -4,23%, ke Rp 68, transaksi Rp 4,4 M

Saham YELO melejit 24,43% ke Rp 326/saham. Dalam dua hari terakhir, saham YELO melambung tinggi. Pada Selasa (9/11) saham ini melonjak 33,76% dan pada Rabu (10/11) melesat 24,76%.

Kenaikan tersebut terjadi seiring perusahaan telah menetapkan harga teoretis saham YELO dalam rangka penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue sebesar Rp 157/saham.

Harga tersebut berlaku mulai perdagangan di pasar reguler dan pasar negosiasi pada Selasa ini (9/11).

Dalam prospektus rights issue yang terbit pada 1 November 2021, YELO menawarkan sebanyak‐banyaknya 1.832.000.000 (1,83 miliar) saham Baru atau 80% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah PMHMETD I dengan nilai nominal Rp100 per saham dan Waran Seri I.

Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima YEL dalam rights issue ini adalah sebesar Rp 183,20 miliar.

Selain saham YELO, saham CPRO juga terdongkrak naik 21,43% ke Rp 68/saham.

Selama 3 hari terakhir, saham CPRO berhasil bangkit dari 'tidur' di level gocap atau Rp 50/saham, setelah terakhir bergerak di bursa pada 25 September 2018 di harga Rp 51/saham. Sejatinya, saham CPRO sudah cenderung tertahan di level gocap sejak pertengahan Februari 2017.

Sebelumnya, pada Selasa (9/11) dan Rabu (10/11), saham emiten produk seafood dengan brand Fiesta Seafood dan Champ Seafood ini berhasil lepas landas dari level Rp 50/saham dengan kenaikan masing-masing sebesar 4,00% dan 7,69%.

Kenaikan saham CPRO terjadi di tengah adanya transaksi negosiasi jumbo senilai Rp 960 miliar di saham tersebut pada Selasa (9/11) lalu.

Diwartakan CNBC Indonesia, Selasa (9/11), data perdagangan mencatat ada sebanyak 267,5 juta lot saham CPRO ditransaksikan di pasar negosiasi di harga Rp 50/unit untuk emiten yang bergerak di sektor tambak udang ini.

CPRO dijual asing melalui broker PT Minna Padi Investama Sekuritas (MU) dan dibeli oleh broker yang sama yang artinya transaksi ini merupakan transaksi tutup sendiri alias crossing.

Dari total transaksi, asing berpartisipasi menjual bersih sebanyak Rp 960 miliar.

Di kutub berbeda, dua saham bank mini, BNBA dan BABP sama-sama ambles 6,12% dan 4,35%. Pelemahan keduanya terjadi bersamaan dengan koreksi setidaknya 8 saham bank mini lainnya.

Adapun saham EMTK melorot 4,61%, melanjutkan pelemahan 0,96% pada Rabu kemarin. Para investor tampaknya masih melakukan aksi ambil untung setelah pada Selasa (9/11) saham EMTK ditutup melejit 7,22%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular