
Ping An Mau Masuk, Begini Penjelasan Bank Nobu

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan raksasa keuangan asal China, Ping An Insurance Company of China Ltd (Ping An), dikabarkan akan menjadi investor baru di emiten bank yang terafiliasi dengan Grup Lippo, PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).
Menurut kabar yang berhembus di kalangan pelaku pasar, Ping An akan masuk menjadi investor NOBU melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang dilaksanakan Bank Nobu.
Mengenai rencana masuknya Pin An, Corporate Secretary & Investor Relation NOBU, Mario Satrio membeberkan belum mengetahui mengenai rencana strategis tersebut.
"Hingga saat ini kami tidak mengetahui sama sekali terkait rencana tersebut," kata Mario, kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/11/2021).
Seperti diketahui, NOBU memang berencana melaksanakan rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 164.367.122 dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 1.205 per saham.
Nilai yang ditawarkan tersebut mewakili 3,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum terbatas (PUT), sehingga nilai PUT adalah sebanyak-banyaknya Rp 198,06 miliar.
Perusahaan terafiliasi dengan Grup Lippo, PT Grahaputra Mandirikharisma (GPMK), menyatakan kesiapannya menjadi pembeli siaga (standby buyer) dalam rights issue itu.
Rencananya, dana perolehan rights issue sebesar Rp 193 miliar akan digunakan perseroan untuk mengambilalih aset berupa Menara UPH dan Gedung Kantor GMT yang dimiliki oleh GPMK.
Dua aset yang dimaksud yakni sebagian ruang dalam Gedung Gajah Mada Tower (GMT) Lantai G, 1 dan 2, Jl. Gajah Mada No. 25-26, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat dan seluruh Gedung A Universitas Pelita Harapan (UPH), Jl. MH Thamrin No. 1 Lippo Karawaci, Tangerang, Banten
Sisanya, akan digunakan perseroan untuk modal kerja berupa penyaluran kredit kepada nasabah.
Pada perdagangan Selasa ini, harga saham NOBU sempat menyentuh level Rp 1.190 per saham tak lama setelah perdagangan dibuka. Namun, menjelang perdagangan berakhir, saham NOBU diperdagangkan di level Rp 1.070 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 4,77 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article LPPF Tak Berencana Serap Saham Baru Bank Nobu, Ini Alasannya