Inflasi Tinggi, Harga Perak Kok Loyo?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 09/11/2021 11:09 WIB
Foto: Ilustrasi Perak (Image by tookapic from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia melemah pada perdagangan pagi ini karena aksi ambil untung investor setelah naik 3,86% dalam tiga hari.

Pada Selasa (9/11/2021) pukul 10.18 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 24,3700/troy ons, turun 0,28% dibandingkan posisi kemarin.


Sumber: Refinitiv

Pelemahan harga perak terjadi di tengah proyeksi inflasi AS yang tinggi pada bulan Oktober. Angka inflasi untuk bulan Oktober yang akan dirilis Kamis (11/11/2021) diperkirakan akan bertumbuh 5,8% dari tahun ke tahun (year-on-year/yoy), naik dari bulan September 5,4% yoy.

Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 0% hingga 0,25%. Ketua Fed Jerome Powell menegaskan pada hari Rabu (3/11/2021) bahwa masih belum tepat untuk kenaikan suku bunga lebih cepat.

"[Kami] tidak berpikir ini saat yang tepat untuk menaikkan suku bunga karena kami ingin melihat pasar tenaga kerja pulih lebih jauh. [Kami] memiliki alasan yang sangat baik untuk berpikir bahwa itu akan terjadi ketika varian Delta menurun," kata Powell, Rabu (3/11/2021).

Investor tampak masih percaya bahwa The Fed masih akan berpegang teguh pada pendiriannya walaupun inflasi terus naik, menguntungkan perak saat ini sebagai instrumen lindung nilai.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi