Internasional

Terkuak! Ini yang Picu Elon Musk Berniat Jual 10% Saham Tesla

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
08 November 2021 16:40
CEO Tesla, Elon Musk, memperkenalkan Cybertruck di studio desain Tesla.
Foto: (AP Photo / Ringo H.W. Chiu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu orang terkaya di dunia, pengusaha kondang yang juga pendiri raksasa mobil listrik (EV) Tesla Inc, Elon Musk, kembali membuat kontroversi besar.

Pada Sabtu pekan lalu, (7/11/2021), Musk yang berharta US$ 318 miliar atau setara Rp 4.515 triliun (kurs Rp 14.200/US$), nomor dua terkaya dunia versi Forbes, bertanya kepada 62,5 juta pengikutnya di Twitter mengenai apakah ia harus menjual 10% sahamnya di Tesla.

Tesla adalah pabrikan mobil listrik yang sahamnya tercatat di Bursa Nasdaq yang sahamnya terus melesat signifikan.

"Banyak yang dibuat akhir-akhir ini dari keuntungan yang belum direalisasi sebagai sarana penghindaran pajak, jadi saya mengusulkan untuk menjual 10% saham Tesla saya," tulis pengusaha kelahiran Afrika Selatan dalam cuitan yang mengacu pada "pajak miliarder" yang diusulkan oleh Parta Demokrat di Senat AS.

Menurut analisis Reuters terbaru, dikutip Senin ini (8/11), kepemilikan saham Musk di Tesla mencapai sekitar 170,5 juta saham pada 30 Juni 2021.

Dengan jumlah ini, jika dia menjual 10% sahamnya maka akan berjumlah hampir US$ 21 miliar atau setara Rp 298 triliun berdasarkan penutupan hari Jumat, 5 November lalu ketika saham TSLA ditutup turun 0,64% di US$ 1.222/saham.

Kapitalisasi pasar Tesla naik menjadi lebih dari US$ 1,2 triliun atau setara dengan Rp 17.000 triliun, mengalahkan Toyota, yang kini menjadi produsen mobil dengan market cap terbesar kedua dengan valuasi US$ 900 miliar atau sekitar Rp 12.870 triliun.

Meski begitu, beberapa analis keuangan menyebut bahwa apa yang akan dilakukan Elon Musk ini bukanlah merupakan hal yang pasti dilakukan.

Mereka berpendapat bahwa tentunya keputusan menjual saham sebanyak dan sejumbo itu tidak hanya dieksekusi via meminta jajak pendapat di jagad dunia maya.

"Menantikan hari ketika orang terkaya di dunia membayar pajak tidak bergantung pada jajak pendapat Twitter," kicau ekonom Berkeley, Gabriel Zucman, seperti dikutip dari Reuters.

Musk sendiri memiliki seringkali meluapkan pernyataan kontroversialnya di Twitter.

Pada 2018 lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (OJK-nya AS) atau SEC (Securities Exchange Committee) menggugatnya setelah dia men-cuit bahwa ia telah "mendapatkan dana" untuk mengambilalih saham Tesla dengan harga US$ 420 per saham.

Otoritas SEC menyebut bahwa tweet tersebut, yang membuat harga saham Tesla naik sebanyak 13,3%, melanggar undang-undang pasar modal AS.

Sementara itu, penelitian terbaru menyebutkan bahwa sebagian kecil kekayaan Musk dapat menyelesaikan persoalan kelaparan dunia.

Dalam laporan terbaru Program Pangan Dunia (WFP), dibutuhkan US$ 6 miliar atau setara Rp 85 triliun untuk menyelesaikan persoalan pangan 42 juta warga dunia.

Elon Musk sendiri memiliki kekayaan sekitar US$ 289 miliar atau setara Rp 4.094 triliun menurut perhitungan Bloomberg dan US$ 318 miliar atau setara Rp 4.515 triliun menurut Forbes.

Bila dibandingkan dengan kebutuhan ini, artinya hanya dibutuhkan 2% kekayaan Musk untuk menyelamatkan pangan 42 juta orang.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berapa Cuan Investasi Saham Tesla, Kalau Beli 10 Tahun Lalu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular