Gainers & Losers Sesi I

Trio Saham Bank Mini Cuan Gede, Saham YELO-JSKY Nyungsep!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
08 November 2021 12:28
Bank Bumi Arta (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bank Bumi Arta (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak tiga saham bank mini (dengan modal ini di bawah Rp 6 triliun), seperti PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), mendominasi daftar 5 besar saham top gainers pada paruh pertama perdagangan Senin (8/11).

Sementara, saham emiten penyedia jasa penyewaan modem wifi PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) dan emiten yang bergerak di bidang energi penyedia panel surya, PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) ambles hingga menjadi top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyaman bergerak di zona hijau sedari pagi tadi. IHSG naik 0,70% ke posisi 6.627,579 pada penutupan sesi I perdagangan Senin (8/11).

Menurut data BEI, 269 saham naik, 224 saham turun dan 174 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,31 triliun dan volume perdagangan mencapai 11,76 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke bursa Tanah Air dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 291,96 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 37,05 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (8/11).

Top Gainers

  1. Bank Victoria International (BVIC), saham +25,52%, ke Rp 182, transaksi Rp 55,3 M

  2. Bank Bumi Arta (BNBA), +24,52%, ke Rp 2.590, transaksi Rp 123,0 M

  3. Bank Ganesha (BGTG), +17,95%, ke Rp 230, transaksi Rp 125,3 M

  4. Wahana Pronatural (WAPO), +16,92%, ke Rp 304, transaksi Rp 17,3 M

  5. Asia Pacific Fibers (POLY), +15,09%, ke Rp 61, transaksi Rp 5,0 M

Top Losers

  1. Yelooo Integra Datanet (YELO), saham -5,85%, ke Rp 386, transaksi Rp 13,3 M

  2. Cashlez Worldwide Indonesia (CASH), -5,59%, ke Rp 304, transaksi Rp 10,0 M

  3. Transcoal Pacific (TCPI), -5,52%, ke Rp 8.125, transaksi Rp 77,7 M

  4. Sky Energy Indonesia (JSKY), -5,22%, ke Rp 127, transaksi Rp 11,0 M

  5. Karya Bersama Anugerah (KBAG), -3,80%, ke Rp 76, transaksi Rp 20,2 M

Saham BVIC memimpin top gainers dengan melejit 25,52% ke Rp 182/saham, setelah naik 6,62% pada Jumat pekan lalu. Dalam seminggu, saham BVIC terkerek naik 32,85% dan dalam sebulan melesat 32,85%.

Bersama BVIC, saham BNBA dan BGTG juga melesat masing-masing 24,52% dan 17,95%. Kenaikan ketiga saham tersebut berbarengan dengan setidaknya lonjakan 16 saham bank mini lainnya.

Sentimen terbaru pendorong saham bank mini adalah kabar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa seluruh pemilik bank mini telah berkomitmen untuk memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan otoritas untuk memenuhi modal minimum Rp 2 triliun hingga Desember tahun ini.

Akhir 2021 ini memang OJK mengharuskan bank untuk memiliki modal minimal Rp 2 triliun jika tak mau turun kasta menjadi BPR alias Bank Perkreditan Rakyat.

Untuk tahun depan, modal minimal mencapai Rp 3 triliun sebagaimana termaktub dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan hingga saat ini OJK masih menunggu realisasi dari perbankan ini untuk memenuhi ketentuan modalnya ini.

"Semua komitmen bisa penuhi modal Rp 2 triliun, tinggal nunggu realisasinya," kata Slamet dalam pesannya kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/11/2021).

Sesuai ketentuan POJK Nomor 12 itu, maka apabila modal inti minimum tersebut tak dapat dicapai oleh bank, maka bank tersebut berpotensi didegradasi oleh OJK menjadi BPR yang tentunya bisnisnya lebih terbatas dibandingkan dengan perbankan konvensional.

Menurut catatan CNBC Indonesia, setidaknya masih terdapat 11 bank yang saat ini belum memenuhi ketentuan permodalan minimal ini. Untuk menyebut beberapa, ada Bank Bumi Arta, Bank Ina, Bank Ganesha, Bank MNC Internasional, dan Bank Aladin Syariah.

Di sisi saham 'pecundang', ada saham YELO yang ambles 5,85%, melanjutkan koreksi 2,38% pada Jumat pekan lalu. Dalam seminggu saham YELO anjlok 8,96%, sedangkan dalam sebulan turun 4,93%.

Saham JSKY juga terjungkal hingga minus 5,22% siang ini. Pada Jumat minggu lalu, saham JSKY juga ditutup ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,94%, setelah sempat melonjak 14,29% pada Kamis.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular