Meski Hijau Saham Batu Bara Mulai Kendor, Awas Nyangkut!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Senin, 08/11/2021 09:32 WIB
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten batu bara langsung menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (8/11/2021), setelah pada perdagangan Jumat (5/11) pekan lalu cenderung ditutup melemah.

Sentimen negatif untuk saham batu bara akhir-akhir ini adalah soal anjloknya harga batu bara setidaknya hampir sebulan terakhir.

Berikut penguatan saham batu bara, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.11 WIB.


  1. Indika Energy (INDY), saham +2,89%, ke Rp 1.780/saham

  2. Atlas Resources (ARII), +2,04%, ke Rp 300/saham

  3. United Tractors (UNTR), +2,01%, ke Rp 22.850/saham

  4. ABM Investama (ABMM), +1,81%, ke Rp 1.410/saham

  5. Golden Energy Mines (GEMS), +1,46%, ke Rp 4.160/saham

  6. Bumi Resources (BUMI), +1,41%, ke Rp 72/saham

  7. Harum Energy (HRUM), +1,31%, ke Rp 7.725/saham

  8. Adaro Energy (ADRO), +1,22%, ke Rp 1.665/saham

  9. Bukit Asam (PTBA), +1,13%, ke Rp 2.680/saham

  10. Prima Andalan Mandiri (MCOL), +1,09%, ke Rp 2.780/saham

  11. Golden Eagle Energy (SMMT), +0,95%, ke Rp 212/saham

  12. Indo Tambangraya Megah (ITMG), +0,78%, ke Rp 22.500/saham

  13. Perdana Karya Perkasa (PKPK), +0,70%, ke Rp 143/saham

  14. Delta Dunia Makmur (DOID), +0,68%, ke Rp 298/saham

  15. Mitrabara Adiperdana (MBAP), +0,28%, ke Rp 3.580/saham

Menurut data di atas, saham INDY memimpin kenaikan dengan menguat 2,89%, usai turun 1,14% pada Jumat minggu lalu. Dalam sepekan saham INDY naik 1,13%, tetapi dalam sebulan anjlok 17,51%.

Kedua, saham ARII naik 2,04% ke Rp 300/saham. Dalam sepekan saham ini masih ambles 8,54% dan dalam sebulan juga merosot 6,25%.

Di bawah saham ARII, saham emiten Grup Astra UNTR terkerek 2,01% ke Rp 22.850/saham. Kenaikan ini masih belum memangkas kinerja negatif saham UNTR dalam sepekan, yang masih minus 3,39%. Dalam sebulan pun saham UNTR anjlok 12,63%.

Kemudian, saham ABMM yang terapresiasi 1,81% ke harga Rp 1.410/saham, rebound dari koreksi 2,46% pada Jumat pekan lalu. Saham ABMM masih turun 2,41% dalam sepekan dan melemah 3,07% dalam sebulan belakangan.

Harga batu bara turun lagi pekan lalu. Sudah tiga minggu beruntun harga si batu hitam gagal membukukan kenaikan.

Akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle tercatat US$ 153,6/ton. Naik 1,09% dari hari sebelumnya.

Namun kenaikan itu tidak cukup untuk membuat harga komoditas ini mencatatkan penguatan mingguan. Sepanjang pekan lalu, harga batu bara terkoreksi 0,84% secara point-to-point.

Sepekan sebelumnya, harga batu bara anjlok 18,9%. Seminggu sebelumnya lagi, harga ambrol 20,86%. Jadi dalam tiga minggu harga batu bara jatuh 36,36%.

Konferensi Iklim COP26 di Glasgow (Skotlandia) membawa kabar buruk buat batu bara. Indonesia, Polandia, Vietnam, dan negara-negara lain berkomitmen untuk mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap.

Inggris menegaskan bahwa salah satu tujuan konferensi ini adalah membuat batu bara masuk buku sejarah. Total ada 23 negara yang berkomitmen menuju ke arah sana.

"Saya bisa katakan bahwa akhir batu bara sudah terlihat. Anda boleh yakin bahwa batu bara bukan lagi raja," kata Alok Sharma, Presiden Konferensi COP26, seperti diwartakan Reuters.

Kesepakatan Konferensi CPO26 menyatakan negara-negara maju mulai menutup pembangit listrik bertenaga batu bara (Pembangkit Listrik Tenaga Uap/PLTU) Pada 2030-an. Sementara negara-negara yang lebih miskin memulainya pada 2040-an.

Karenanya, pada 1-2 dekade mendatang permintaan batu bara bakal berkurang. Masa depan yang suram ini membuat investor mulai meragukan prospek cuan di batu bara.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat