Batu Bara Lengser Keprabon!

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga batu bara turun lagi pekan lalu. Sudah tiga minggu beruntun harga si batu hitam gagal membukukan kenaikan.
Akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle tercatat US$ 153,6/ton. Naik 1,09% dari hari sebelumnya.
Namun kenaikan itu tidak cukup untuk membuat harga komoditas ini mencatatkan penguatan mingguan. Sepanjang pekan lalu, harga batu bara terkoreksi 0,84% secara point-to-point.
Sepekan sebelumnya, harga batu bara anjlok 18,9%. Seminggu sebelumnya lagi, harga ambrol 20,86%. Jadi dalam tiga minggu harga batu bara jatuh 36,36%. Wow....
Halaman Selanjutnya --> Batu Bara Bukan Lagi Raja
Konferensi Iklim COP26 di Glasgow (Skotlandia) membawa kabar buruk buat batu bara. Indonesia, Polandia, Vietnam, dan negara-negara lain berkomitme untuk mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap.
Inggris menegaskan bahwa salah satu tujuan konferensi ini adalah membuat batu bara masuk buku sejarah. Total ada 23 negara yang berkomitmen menuju ke arah sana.
"Saya bisa katakan bahwa akhir batu bara sudah terlihat. Anda boleh yakin bahwa batu bara bukan lagi raja," kata Alok Sharma, Presiden Konferensi COP26, seperti diwartakan Reuters.
Kesepakatan Konferensi CPO26 menyatakan negara-negara maju mulai menutup pembangit listrik bertenaga batu bara (Pembangkit Listrik Tenaga Uap/PLTU) Pada 2030-an. Sementara negara-negara yang lebih miskin memulainya pada 2040-an.
So, pada 1-2 dekade mendatang permintaan batu bara bakal berkurang. Masa depan yang suram ini membuat investor mulai meragukan prospek cuan di batu bara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu
