Dow Futures Naik Tipis Jelang Rilis Data Tenaga Kerja Oktober

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
05 November 2021 19:31
Trader Gregory Rowe works on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Aug. 5, 2019. Stocks plunged on Wall Street Monday on worries about how much President Donald Trump's escalating trade war with China will damage the economy. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Jumat (5/11/2021), jelang rilis data pengangguran Oktober yang diprediksi masih akan positif.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 46 poin dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga kompak menguat, masing-masing sebesar 0,3% dan 0,4%.

Perkembangan yang ditunjukkan Pfizer memicu kenaikan harga sahamnya lebih dari 9% di sesi prapembukaan setelah perseroan menyatakan bahwa obat Covid-19, yang dikonsumsi bersama obat retroviral HIV, memangkas risiko memburuknya pasien Covid-19 hingga 89%.

Investor juga menanti data slip gaji karyawan swasta (di luar sektor pertanian) yang diperkirakan naik 450.000 sepanjang Oktober. Ekonomi AS pada September mempekerjakan 194.000 tenaga kerja baru, atau jauh di bawah proyeksi analis yang sebelumnya memprediksi angka 500.000.

"Angka slip gaji lebih signifikan, karena menjadi bulan pertama di tengah terhentinya stimulus berupa klaim tunjangan pengangguran dari bank sentral AS [Federal Reserve/The Fed] sementara kesehatan publik terus membaik dan permintaan tenaga kerja menguat," tutur analis Goldman Sachs Chris Hussey dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Saham emiten perjalanan Expedia melesat 11,6% di sesi pra-pembukaan sehari setelah perseroan menyatakan bahwa permintaan jasa perjalanan kian meningkat sehingga target pendapatan dan laba bersih telah terlampaui.

Pada Kamis, indeks S&P 500 menguat 0,4% dan menyentuh rekor tertinggi baru dalam 6 hari berturut-turut. Indeks Nasdaq memperpanjang reli menjadi kesembilan hari, dengan menguat 0,8% kemarin ke level tertinggi baru. Dow Jones malah melemah 33,35 poin.

Sepanjang pekan berjalan, Dow Jones naik 0,9% pekan depan, sementara indeks S&P 500 melompat 1,6% dan Nasdaq terbang 2,9%.

Pelaku pasar mencerna kebijakan The Fed untuk mulai mengerem suntikan likuiditas ke pasar modal (tapering) pada akhir November, sehingga sejalan dengan rencana bank sentral tersebut untuk mengakhiri program pembelian aset pertengahan tahun depan.

Investor kemarin telah mendapatkan informasi positif dari klaim tunjangan pengangguran baru yang mencapai 269.000 pekan lalu, atau paling rendah di era pandemi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular