Review

Konglomerat RI Ramai-ramai Bawa Perusahaan IPO, Siapa Saja?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
05 November 2021 11:30
Salah satu orang terkaya RI dan pengusaha nasional The Ning King (Foto; Dewi/detikFinance)
Foto: Salah satu orang terkaya RI dan pengusaha nasional The Ning King (Foto; Dewi/detikFinance)

Martua Sitorus

Taipan pertama adalah pengusaha yang mendirikan Wilmar, perusahaan pedagang minyak sawit terbesar di dunia, pada tahun 1991 bersama dengan Kuok Khoon Hong, yang saat ini juga tercatat sebagai seorang miliarder.

Forbes menaksir kekayaan Martua mencapai US$ 2,0 miliar atau setara dengan Rp 28,6 triliun.

Awal September lalu, Martua berhasil membawa perusahaan produsen semen merek Merah Putih, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) melantai di Bursa.

Cemindo Gemilang tercatat berhasil mendapatkan dana IPO Rp 1,17 triliun setelah melepas 1,72 miliar saham (10,04%) di harga Rp 680 per saham.

Hingga penutupan perdagangan Kamis (4/11) kemarin saham CMNT 55,15% dari harga penawaran, naik ke level Rp 1.055 per saham

Anak The Ning King

Hungkang Sutedja, anak dari taipan The Ning King, telah berhasil melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan pengelola rumah sakit yakni PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK),  di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada awal September tahun ini RSGK resmi melantai di bursa dan tercatat berhasil mendapatkan dana IPO Rp 319,82 miliar setelah melepas 185,94 juta saham (20%) di harga Rp 1.720 per saham.

Tidak lama berselang, taipan lain yakni bos Emtek (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk/EMTK) Eddy Kusnadi Sariaatmadja melalui anak usaha Grup Emtek, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) yang mengelola Omni Hospitals, membeli 167.340.000 saham atau 18% saham RSGK di harga Rp 1.720/saham.

Hingga penutupan perdagangan Kamis (4/11) kemarin harga saham RSGK tercatat 2,32% lebih rendah dari harga penawaran atau berada di level Rp 1.680 per saham

Saat ini, Medikatama masih menjadi pemegang saham pengendali perseroan. Pihak yang merupakan pemilik manfaat dari perseroan (ultimate beneficial owner) adalah Hungkang Sutedja, anak The Ning King taipan Indonesia yang punya banyak perusahaan yang berkutat di sektor tekstil, industri baja, properti, pertambangan, energi, dan pertanian di bawah bendera Agro Manunggal.

The Ning King juga masuk 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2017 versi Forbes dengan kekayaan bersih US$ 450 juta atau setara Rp 6,5 triliun.

Prajogo Pangestu

Selanjutnya adalah konglomerat industri petrokimia RI yang ditaksir oleh Forbes memiliki kekayaan mencapai US$ 5,7 miliar dan merupakan orang terkaya keempat di Indonesia ini juga dikabarkan akan segera menawarkan salah satu perusahaannya kepada investor publik.

PT Barito Pacific Tbk (BRPT), emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, berencana untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT Star Energy Geothermal melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di pasar modal.

Wakil Presiden Direktur Barito Pacific Rudy Suparman mengungkapkan perusahaan tengah melakukan persiapan terkait dengan rencana ini. Kendati demikian tidak disebutkan lebih rinci kapan waktu pelaksanaan aksi korporasi tersebut.

"Arah dan harapannya akan ke sana [rencana IPO Star Energy]. Namun ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sehingga akan dijelaskan lebih lanjut mengenai hal ini," kata Rudy dalam paparan publik, dikutip Selasa (19/10/2021).

Untuk diketahui, Star Energy Geothermal memiliki kapasitas terpasang PLTP saat ini sebesar 875 Mega Watt (MW) atau menguasai 41% dari total kapasitas terpasang PLTP di Indonesia yang mencapai 2.130,7 MW hingga akhir 2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular