
Wamen Tiko dan Bos-bos BUMN Terbang ke Dubai, Urus Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri (wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo dan sejumlah direksi perusahaan pelat merah melakukan perjalanan ke Dubai, Uni Emirat Arab UEA).
Diketahui perjalanan ini dilakukan untuk menjemput sederet kerja sama antara perusahaan asal negara tersebut dengan perusahaan BUMN.
Mengutip akun Instagramnya, @tiko1973, Wamen yang akrab disapa Tiko ini membeberkan bahwa sejumlah kerja sama ini dilakukan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero).
"Beberapa hari yang produktif di Dubai: 1. Mengantarkan Bank Syariah Indonesia untuk memperoleh operational license Rep Office di Dubai International Financial Center," tulis Tiko, Jumat (5/11/2021).
Selanjutnya, menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU)code sharing antara Garuda Indonesia dengan Emirates. MoU ini dilakukan untuk membawa konektivitas internasional, seiring dengan refocusing domestik dan restrukturisasi Garuda.
Terakhir adalah menyaksikan penandatanganan MoU antara Reasuransi Indonesia dengan Etihad Credit Insurance. Perjanjian kerja sama ini dilakukan untuk mendorong proteksi transaksi ekspor impor kedua negara.
Untuk diketahui, dengan diperolehnya operational license yang diperoleh oleh BSI ini nantinya akan memungkinkan bank syariah pelat merah ini untuk melebarkan sayapnya untuk membuka operasionalnya di Dubai.
License yang dimaksud adalah letter of incorporation dari Dubai International Financial Center (DIFC). Sehingga dengan ini maka BSI sudah dianggap resmi menjadi bagian dari DIFC.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan saat ini BSI sedang menunggu untuk mendapatkan izin dari Dubai Financial Service Authority (DFSA) untuk bisa membuka kantor cabang perwakilan di Dubai.
"Sebagai bank syariah terbesar, kami berharap dapat meraih potensi pasar syariah di dunia yang selama ini belum tersentuh secara optimal. Kami ingin menjadi pelaku utama dalam mendorong dan menumbuhkan ekonomi syariah Indonesia. Sehingga Indonesia bisa menjadi tokoh utama dalam ekonomi syariah dunia," kata Hery dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (5/11/2021).
Sedangkan untuk Garuda Indonesia, maskapai nasional dan Emirates maskapai penerbangan Uni Emirate Arab melakukan kerja sama 'code sharing' untuk memastikan rute penerbangan internasional milik Garuda tetap ada. Sedangkan maskapai penerbangan nasional ini akan berfokus pada rute penerbangan domestik.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ini merupakan bagian dari upaya pemulihan bisnis Garuda, di samping restrukturisasi yang tengah dilakukan saat ini.
"Kerjasama 'code sharing' dengan Emirates dalam melayani rute penerbangan ke luar negeri, maka Garuda masih memiliki 'value' di mata pelanggannya. Hal ini diharapkan berdampak positif dalam mendukung orientasi baru Garuda yang akan lebih fokus melayani rute domestik," kata Erick dalam siaran persnya, Kamis (4/11/2021).
Menurut Erick, Kementerian BUMN, sebagai pemegang saham mayoritas, tidak bisa tinggal diam untuk berusaha dan mencari solusi masalah yang dihadapi Garuda saat ini. Selain itu, juga dilakukan upaya dalam menyusun strategi dan fokus baru untuk bisnis penerbangan domestik Garuda.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamen BUMN: BSI Jadi Barometer Bank Syariah RI Go Global
